CIANJURUPDATE.COM, Mande – Bicara soal wisata agrobisnis di Cianjur, Jangari Hills bisa jadi jawaban yang tepat untuk para pencinta wisata alam. Pasalnya, Wisata Jangari Hills menawarkan panorama ciamik dalam menikmati luasnya pemandangan Waduk Cirata antara wisata air dan indahnya daerah perbukitan.
“Awalnya terbentuk Jangari Hills sendiri bermula dari keresahan kami, karena Jangari ini sudah terkenal sampai ke mancanegara khususnya di kalangan para pelancong dari timur tengah. Sehingga sayang jika tidak dimaksimalkan dengan baik, jadi kami memanfaatkan lahan kami untuk membuat argowisata di kawasan wisata air bendungan Cirata ini,” ujar Manager Jangari Hills, Muhammad Abdul Azis, SSy (33), kepada Cianjur Update, Rabu (13/1/2021).
Aziz menjelaskan, ia ingin membuka tempat wisata darat yang dibutuhkan oleh wisatawan lokal maupun luar daerah, yang lebih mengedepankan pada konsep lingkungan.
“Jangari Hills memiliki konsep yang serupa seperti destinasi wisata yang terkenal dari kota lain, namun kami menyajikan salah satu yang terbaik dari agrowisata ini, yaitu tangga menuju Puncak Gunung Jangari,” paparnya.
Tangga menuju puncak ini, lanjut Aziz, merupakan yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan, karena menyajikan pemandangan yang sangat luas untuk menyaksikan keindahan Waduk Cirata.
“Dalam waktu dekat, kami sudah merencanakan untuk membuka wahana lain seperti camping ground, restoran terapung, wahana paint ball, outbound, jogging track, dan water park. Namun sejauh ini yang sudah berjalan ada kavling buah dan tersaji juga paket wisata religi.Semuanya masih dalam tahap pengembangan di tanah seluas 27 hektar,” ungkapnya.
Aziz menyebut, Jangari Hills ini memang belum dibuka secara resmi, karena masih dalam tahap pembenahan dan pemaksimalan. Namun karena dorongan dan juga antusias masyarakat, Jangari Hills kini membuka wisatanya sementara selama pembenahan berlangsung. Bisa juga dilihat lengkap di akun instagram kami @wisatajangarihills.
“Kami buka setiap hari dari jam 08.00 pagi sampai jam 15.00 sore. Di depan pintu gerbang pun, kami tidak menggunakan tiket masuk, tapi lebih ke biaya perawatan dan kebersihan,” tuturnya.
Lebih lanjut Aziz mengungkapkan, sudah sejak sebulan lalu destinasi wisata ini ketat menerapkan protokol kesehatan (Prokes), baik bagi pegawai maupun pengunjung yang datang, demi mencegah penularan Covid-19.
“Kami sudah ketat menerapkan Prokes, namun kembali lagi pada kesadaran individu untuk terus konsisten menerapkannya. Semoga pandemi ini cepat selesai dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” tandasnya.(ct8/sis)
