Berita

Jelang Ramadan, Penjual Bunga Ziarah Kubur Mulai Marak

×

Jelang Ramadan, Penjual Bunga Ziarah Kubur Mulai Marak

Sebarkan artikel ini
Jelang Ramadan, Penjual Bunga Ziarah Kubur Mulai Marak
MARAK: Jelang Ramadan, sejumlah pedagang bunga ziarah kubur mulai marak berjualan di lokasi sekitar TPU. (Foto: Riski Maulana/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Menjelang bulan suci Ramadan 2021 yang semakin dekat, aktivitas ziarah kubur akan kembali ramai. Tak heran jika kini, banyak penjual bunga ziarah kubur mulai bermunculan di sejumlah lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Salah seorang Penjual Bunga Ziarah Kubur, Een (51) mengatakan, dirinya sudah berjualan bunga selama hampir 10 tahun di TPU Sirnalaya yang berada di Kampung Babakan Bandung RT 03/RW 03 Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur.

“Buka setiap hari, tapi ramainya kalau Jumat dan hari-hari besar. Seperti sebelum puasa saat ini, baik sebelum Ramadan hingga sesudah Lebaran,” tuturnya kepada Cianjur Today, Minggu (4/4/2021).

Setiap sekantong aneka bunga yang dijual oleh Een sendiri hanya dihargai Rp5 ribu saja ditambah sebotol air Rp2 ribu. Tahun lalu, lanjut Een, merupakan tahun yang sangat berimbas akibat pandemi Covid-19, karena semua pedagang bunga ziarah mengalami penurunan omzet.

“Tahun sekarang belum tahu apakah akan seperti tahun kemarin atau tidak, mudah-mudahan saja tahun ini bisa banyak yang ziarah ke makam lagi. Sehingga pendapatan bisa kembali meningkat,” ucapnya.

Een mengungkapkan, penjualan tahun lalu sebelum pandemi bisa mencapai sekitar Rp200-400 ribu per minggunya. Tetapi tahun kemarin karena ada pandemi, omzet tidak seperti tahun sebelumnya.

“Pendapatan kalau tahun kemarin hanya mencapai Rp40 ribu sampai Rp100 ribuan per minggunya. Kalau tahun-tahun ke belakang sebelum pandemi, omzet bisa cukup untuk bekal Lebaran,” jelasnya.

Tahun lalu, sambung Een, banyak aktivitas yang dilarang oleh pemerintah, apalagi ke tempat umum dan yang banyak orang. Tak heran yang ziarah pun sedikit dan makam banyak yang tidak diziarahi.

“Tahun lalu sangat sedikit. Tidak seperti saat sebelum pandemi, biasanya suka ada yang sampai memberikan parcel atau pemberian apapun kepada ibu. Namun saat pandemi kemarin, orang-orang sudah jarang yang keluar rumah. Aktivitas ziarah dan selama Ramadan benar-benar sepi,” paparnya.

Senada, Jajang (39) yang juga berjualan bunga ziarah kubur mengatakan, ia turut menjual bunga karena memang sudah mendekati momentum Ramadan.

“Saya pedagang musiman saja, setiap jelang Ramadan atau usai Lebaran saya akan jualan bunga. Namun jika di musim lain, saya berjualan buah-buahan musiman,” terangnya.

Bunga yang ia jual beraneka ragam dan biasanya ia dapatkan dari pedagang bunga di pasar atau tempat khusus bunga. Kemudian ia bagi dan kemas per kantong dengan harga Rp5 ribuan.

“Sehari saya siapkan bunga sekitar 20 sampai 30 kantong saja, karena sekarang belum terlalu ramai. Nanti detik-detik akhir jelang Ramadan biasanya akan lebih banyak, baru stok bunga akan ditambah,” tandasnya.(ct9/sis)

Tinggalkan Balasan