Berita

Jokowi Pantau Langsung Banjir Kalsel, Cek Penyaluran Bantuan hingga Kebutuhan Para Pengungsi

×

Jokowi Pantau Langsung Banjir Kalsel, Cek Penyaluran Bantuan hingga Kebutuhan Para Pengungsi

Sebarkan artikel ini
Jokowi Pantau Langsung Banjir Kalsel, Cek Penyaluran Bantuan hingga Kebutuhan Para Pengungsi
TERENDAM: Berdasarkan data BNPB, sedikitnya 27.111 rumah terendam dan 112.709 orang kehilangan tempat tinggal hingga terpaksa harus mengungsi akibat banjir Kalimantan Selatan. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Hari ini, Senin (18/1/2021), Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kalimantan Selatan (Kalsel), untuk memantau langsung kondisi setelah banjir Kalimantan Selatan yang terjadi, pada Rabu (13/1/2021) lalu.

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Menurutnya, Jokowi ingin memastikan bantuan untuk warga bisa tersalurkan dengan baik. Ia juga akan mengecek kebutuhan warga yang belum dipenuhi pemerintah.

“Pak Presiden ingin memastikan bantuan yang dibutuhkan sudah sampai dan akan melihat kebutuhan apa saja yang akan dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat maupun Pemda,” kata Heru, Senin (18/1/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jokowi akan berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma. Ia akan bertolak dari Jakarta sekitar pukul 10.15 Wib.

Dalam kunjungan itu, Jokowi juga akan mengecek kerusakan yang terjadi akibat banjir Kalimantan Selatan. Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono akan mendampingi Jokowi selama kunjungan kerja ke Kalsel.

“Akan melihat sarana-prasarana yang terdampak dan tentunya pemerintah pusat melalui PUPR akan berkoordinasi lebih lanjut dan akan memperbaikinya segera,” ujar Heru.

Sebelumnya, banjir yang melanda Kalimantan Selatan, pada Rabu (13/1/2021) lalu bermula saat hujan yang mengguyur wilayah Kalsel sekitar 12 jam membuat permukaan air naik hingga ketinggian tiga meter.

Banjir bandang yang menerjang tujuh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) selama beberapa hari terakhir tersebut pun telah menewaskan lima orang dan membuat 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 orang kehilangan tempat tinggal hingga terpaksa harus mengungsi.

Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak tujuh Kabupaten/Kota terdampak banjir itu terdiri dari Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.

BNPB menuturkan hingga kini terdapat lima orang meninggal dunia akibat terdampak banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kelima korban tewas itu ditemukan di Desa Hantakan.

Pihak berwenang memperkirakan korban akan bertambah lantaran masih ada puluhan orang lainnya yang belum ditemukan.

Sementara itu, banjir yang menerjang Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, menyebabkan tanah longsor hingga menewaskan lima orang.

Menurut keterangan Bupati Tanah Laut Sukamta, tanah longsor terjadi di Desa Guntung Besar dan Gunung Keramaian Desa Panggung Baru, Kecamatan Pelaihari.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan dari Pemda dibantu TNI-Polri, Basarnas dan unsur lainnya, serta relawan masih mencari korban yang diperkirakan terjebak longsoran tanah. Berdasarkan data BNPB, sedikitnya 27.111 rumah terendam banjir Kalimantan Selatan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pun telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada Kamis (14/1/2021). Sampai saat ini BPBD juga masih melakukan pendataan titik pengungsian bagi masyarakat terdampak bencana banjir.

Sejauh ini, BNPB telah mendistribusikan bantuan logistik ke sejumlah posko darurat banjir di Kalimantan Selatan dengan rincian bantuan seperti ribuan paket makanan siap saji, lauk pauk, selimut, masker, tenda pelampung, hingga perahu.(sis)

Tinggalkan Balasan