Berita

Jumlah Pendonor Kurang, PMI Cianjur Terapkan Cara Gali Lobang Tutup Lobang Darah

×

Jumlah Pendonor Kurang, PMI Cianjur Terapkan Cara Gali Lobang Tutup Lobang Darah

Sebarkan artikel ini
Jumlah Pendonor Kurang, PMI Cianjur Terapkan Cara Gali Lobang Tutup Lobang Darah
DONOR: PMI Cianjur terus gencar menggelar donor darah untuk memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur menggunakan cara gali lubang tutup lubang untuk memenuhi kebutuhan darah masyarakat.

Sekretaris PMI Kabupaten Cianjur Hery Hidayat menjelaskan, dalam satu bulan kebutuhan darah bisa mencapai 2.500 labu dan dalam satu tahun bisa mencapai 12 ribu labu.

“Terpenuhi 2.500 sambil gali lubang tutup lubang. Artinya, stok darah ada, kalau darah diberikan berarti keluarga pasien harus mengganti,” ujarnya kepada Cianjur Today, Sabtu (30/10/2021).

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, rata-rata dalam setahun PMI Kabupaten Cianjur bisa menghabiskan sekitar 12 ribu labu darah.

“Golongan darah yang paling dibutuhkan juga tergantung kebutuhan, situasi, dan tidak bisa diprediksi,” jelasnya.

Ia menuturkan, metode gali lobang tutup lobang dilakukan, karena jumlah pendonor kurang dan tidak bisa mencapai kebutuhan PMI Cianjur.

“Kami masih mengharapkan pendonor keluarga. Pemasukan dan pengeluaran kurang malah, makanya ada donor darah keluarga,” paparnya.

Hery menjelaskan, yang menjadi kendala dari kurangnya pendonor darah bagi PMI Cianjur, salah satunya adalah kurangnya sosialisasi.

“Kepedulian masyarakat untuk melaksanakan donor darah mandiri masih kurang,” terangnya

Agar dapat menjadi pendonor, lanjut Hery, orang yang dapat mendonor darah harus sehat jasmani dan rohani, usia 17 sampai dengan 65 tahun.

“Selain itu, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah sistole 100-170, diastole 70-100,” imbuhnya.

Kemudian, sambungnya, kadar hemoglobin sebesar 12,5g persen sampai 17,0g persen, interval donor minimal 12 minggu atau tiga bulan sejak donor darah sebelumnya.

“Ada screening pendonor, lalu kita distribusi sesuai kebutuhan. Ada plasma, kemudian ada sel darah merah, WB, dan sebagainya. Tentunya, semua darah akan selalu disterilkan agar bebas dari penyakit yang berbahaya,” tutupnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan