Pendidikan

Kementerian Perindustrian Dorong Santri Cianjur Jadi “Santripreneur”

×

Kementerian Perindustrian Dorong Santri Cianjur Jadi “Santripreneur”

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Karangtengah – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong santri di Cianjur menjadi Santripreneur di sektor telematika multimedia. Hal itu disampaikan Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Gati Wibaningsih, saat mengunjungi Pesantren Al-Ittihad Cianjur, Selasa (1/10/2019).

Gati mengatakan Kemenperin melalui Ditjen IKMA mendorong penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren melalui program santripreneur. Program ini diharapkan bisa menumbuhkan pionir wirausaha yang berasal dari santri, alumni santri, ataupun masyarakat sekitar pondok pesantren.

Ia menjelaskan, pondok pesantren merupakan wilayah pendidikan yang tidak hanya mencakup pendidikan agama dan moralitas. Namun juga pendidikan formal sampai dengan pendidikan kewirausahaan.

Peran Pesantren

Di samping itu, pondok pesantren memiliki peran sebagai agent of development yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat. Adapun bentuk pembinaan yang dilakukan berupa bimbingan teknis dan fasilitas mesin peralatan telematika multimedia.

“Adanya unit pendidikan SMK dalam naungan Yayasan Pondok Pesantren Al Ittihad ini mendasari kami memberikan pembinaan di sektor telematika multimedia. Santri di pondok pesantren ini sudah memiliki dasar, kami berikan stimulus agar dapat menjadi wirausaha baru,” ujarnya.

Ia menjelaskan, peserta bimbingan teknis sebanyak 20 orang merupakan santri dari pondok pesantren. Diharapkan pada akhirnya akan menjadi wirausaha yang mandiri dan dapat menjadi pionir bagi santri lainnya, untuk maju dan berkembang dalam berwirausaha.

“Para santri akan dilatih selama empat hari. Mulai tanggal 1 hingga 4 Oktober terkait skill telematika multimedia serta kewirausahaan,” tambahnya.

Lingkup pembinaannya di antaranya pelatihan teknis produksi dan fasilitasi peralatan di bidang perbengkelan roda dua, perbengkelan las, konveksi, kerajinan. Kemudian ada pula pengolahan roti, pengolahan kopi, daur ulang sampah, produksi garam yodium, pengolahan air minum, dan produksi pupuk organik cair.

Bersyukur

Di pihak Yayasan Al-Ittihad, H Hendri Irawan, mengatakan program ini merupakan penghargaan besar kepada para santri. Ia bersyukur saat ini pemerintah Indonesia memperhatikan para santri.

“Melihat hal ini merupakan meningkatnya perhatian pemerintah pada pesantren dan santri,” tuturnya.(ct3)

Reporter: Arip Saripudin

Tinggalkan Balasan