CIANJURUPDATE.COM, Cibinong – Seorang warga yang tengah mencari rumput menemukan kerangka manusia yang terjebak di dasar jurang sedalam 10 meter di Kampung Pasir Tujuh, Desa Panyidangan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur. Kerangka manusia tersebut dalam kondisi yang sudah tidak utuh saat warga menemukannya, sontak hal ini membuat warga sekitar geger.
Usai menerima laporan warga, petugas kepolisian dari Polsek Cibinong bersama warga, langsung mendatangi lokasi penemuan mayat tersebut, Jumat (11/3/2022) malam.
Baca juga: Geger, Penemuan Mayat Pria di Bawah Jembatan Peusar Cianjur
Akibat medan yang terjal serta kondisi di tempat penemuan yang gelap, petugas sempat kesulitan untuk mengevakuasi kerangka manusia tersebut.
Dari hasil penemuan di lokasi, petugas menemukan identitas korban dari KTP yang tergeletak di sekitar lokasi. Berdasarkan KTP tersebut, korban merupakan warga Kampung Pasir Tuju bernama Didin.
Setelah penelusuran lebih jauh, ternyata keluarga korban telah melaporkan kehilangan korban sejak dua bulan lalu. Anak Korban, Jaelani yang datang ke lokasi usai menerima laporan darinpetugas, membenarkan kerangka manusia tersebut adalah ayahnya. Ia memastikan hal tersebut setelah melihat identitas, pakaian serta topi yang ada di sekitar lokasi.
“Saat itu, ayah saya pamit untuk menjual hasil panen yaitu kacang di Pasar Sukanegara pada bulan Januari lalu. Namun, ia tidak pernah pulang sejak saat itu,” terangnya mengutip dari Sindonews.
Sementara itu, Kepala Desa Panyindangan, Deden Slamet membenarkan adanya penemuan kereangka manusia di wilayahnya. Ia menyebutkan warga menemukannya dalam kondisi tidak utuh.
“Awalnya, ada warga yang mencari rumput dan kemudian menemukan kerangka manusia tersebut. Saat itu bagian kepalanya belum ketemu. Wargapun melaporkan hal itu ke Polsek Cibinong,” tuturnya.
Baca Juga: Penemuan Mayat di Waduk Cirata, Pria Tanpa Identitas Mengambang dengan Uang Jutaan Rupiah
Rencananya, pagi ini, Sabtu (12/3/2022), kerangka korban baru akan dievakuasi oleh petugas. Medan berupa jurang yang sangat curam dan berbahaya serta kondisi yang gelap membuat proses evakuasi diundur hari ini.(arm)
