CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Protokol kesehatan menjadi hal penting saat Idul Adha yang tinggal menghitung hari. Sebab, pelaksanaan kurban dan salat id masih berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur KH Abdul Rauf mengatakan, penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kurban dan salat Idul Adha tetap harus diutamakan.
“Pelaksanaan kurban dan salat Idul Adha tidak dilarang tapi tetap ada protokol kesehatan seperti tahun kemarin,” kata dia kepada Cianjur Update, Kamis (1/7/2021).
Selain itu, Abdul Rauf menjelaskan, pada pelaksanaan kurban Idul Adha 2020 pemotongan hewan kurban tidak dilakukan di tempat ramai seperti biasanya. Selain itu, pengambilan daging pun diatur sehingga tidak berkerumun.
“Tahun kemarin teknis pemotongannya juga di tempat pemotongan hewan, dalam pengambilannya juga diberi teknis seperti nomor urut antrean untuk mengurangi kerumunan,” jelas dia.
Maka dari itu ia menegaskan, protokol kesehatan tetap menjadi acuan dalam pelaksanaan kurban dan solat id. Hal ini dilakukan demi menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.
“Nanti akan ada surat edaran bupati intinya pelaksanaannya tetap mengacu kebijakan mulai dari pusat dan provinsi. Walaupun pasti tidak 100 persen pelaksanaan sesuai aturan tapi itu tetap menjadi dasar,” jelas dia.
Panitia kurban di berbagai tempat di Cianjur pun tetap harus berkomunikasi dengan pemerintah setempat. MUI pun akan ikut berkoordinasi demi menerapkan protokol kesehatan.
“Walaupun di tengah pandemi dan banyak kebijakan pembatasan, tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan tanpa mengurangi pahala yang berkurban. Tetap protokol kesehatan agar tujuan kurban juga bisa sampai ke masyarakat,” tandas dia.(afs/rez)
