banner 325x300
Berita

Kisah Bayu Jualan Keliling untuk Beli HP Karena Harus Belajar Daring

×

Kisah Bayu Jualan Keliling untuk Beli HP Karena Harus Belajar Daring

Sebarkan artikel ini
Kisah Bayu Jualan Keliling untuk Beli HP Karena Harus Belajar Daring
JUALAN: Bocah asal Haurwangi, Bayu Ardani saat menjajakan jualannya pada warga sekitar. (Foto: Apip Samlawi/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Haurwangi – Kisah bocah SD yang jualan keliling untuk membeli HP agar bisa belajar daring, menarik perhatian. Kegigihan Bayu Ardani, bocah 11 tahun asal Haurwangi, Kabupaten Cianjur dalam mencari rezeki patut diapresiasi.

Pasalnya, siswa kelas V SD ini sudah terbiasa berjualan keliling kampung untuk menjajakan berbagai buah-buahan, sayuran, hingga aneka makanan ringan pada warga sekitar.

Putra bungsu dari lima bersaudara ini tak pernah merasa malu dengan profesinya itu. Dengan penuh semangat, Bayu berusaha mengumpulkan pundi-pundi uang untuk sekadar membeli keperluannya sendiri.

Kedua orang tua Bayu sudah lama meninggal dunia. Itu pulalah yang membuat Bayu harus tegar menghadapi pahitnya kehidupan dan berjuang untuk terus melanjutkan hidup dan cita-citanya.

“Sejak ayah meninggal dunia satu tahun yang lalu, rasanya saya tidak memiliki semangat hidup. Karena tidak ada tempat untuk mengadu biarpun hidup bersama keluarga kakak paling besar,” ujarnya kepada Cianjur Update, Jumat (11/2/2022).

Bayu sendiri tinggal bersama sang kakak di Kampung Cimalang RT 01/RW 06, Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.

BACA JUGA :

Harus Beli HP Sendiri untuk Belajar Daring

Sejak adanya pemberhentian pembelajaran tatap muka (PTM) dan sekolah kembali daring, Bayu harus berusaha menyesuaikan diri dengan semua aturan sekolah.

“Saya sudah lama ingin punya HP Android untuk belajar daring, ingin beli sepatu dan alat sekolah lainnya. Makanya harus semangat jualan, biar uangnya terkumpul,” ungkapnya.

Setiap hari, setelah membantu sang kakak membersihkan rumah, Bayu berangkat memikul dagangannya dari satu kampung ke kampung lainnya.

Ia menyelusuri jalan setapak hingga pematang sawah yang jaraknya cukup jauh. Menawarkan dagangannya ke setiap rumah dan berharap semua laku terjual, agar ia bisa pulang dengan hati senang.

“Semua barang dagangan ini punya orang lain, saya hanya bantu jualin aja. Kadang dikasih upah Rp10-20 ribu sehari,” ucapnya.

Keluarga Belum Mampu Belikan HP

Sementara itu, Kakak Bayu paling besar, Neng Tina (25) menambahkan, memang benar bahwa Bayu itu adiknya yang paling kecil dan masih duduk di bangku SD Kelas V.

“Anaknya cukup terampil, rajin, dan memiliki semangat tinggi. Bayu jualan sejak satu tahun lalu dan karena sekolah harus daring lagi, makanya dia pengen punya HP sendiri,” tuturnya.

Tina mengaku, keluarganya belum sanggup membelikannya HP untuk sekolah daring Bayu. Karena ia sendiri tidak bekerja dan suaminya hanya bekerja serabutan.

“Suami saya bekerja serabutan yang penghasilannya tidak menentu. Makanya hanya cukup untuk makan sehari-hari dan belum bisa membelikan HP untuk Bayu,” imbuhnya.

Tina pun mendukung tekad dan perjuangan adik bungsunya tersebut. Karena dengan hasil upah dagang keliling tersebut, Bayu bisa menabung untuk membeli HP yang ia impikan.

“Biasanya untuk belajar daring dan tugas-tugas sekolah, Bayu rental HP punya tetangga. Mudah-mudahan, saat tabungannya cukup, Bayu bisa beli HP sendiri,” tutupnya.(asi/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan