banner 325x300
Berita

Kisah Sopir Ambulans di Cianjur, Bekerja dengan Ikhlas untuk Membantu Sesama

×

Kisah Sopir Ambulans di Cianjur, Bekerja dengan Ikhlas untuk Membantu Sesama

Sebarkan artikel ini
Kisah Sopir Ambulans di Cianjur, Bekerja dengan Ikhlas untuk Membantu Sesama
AMBULANS: Deriansyah, sopir Ambulans Puskesmas Cilaku, Kabupaten Cianjur. (Foto: Riski Maulana/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cilaku – Menjadi seorang sopir Ambulans memang bukan pekerjaan mudah. Butuh nyali besar serta kemampuan yang mumpuni saat mengantar jenazah kapan saja dan di mana saja.

Seperti kisah yang dibagikan Deriansyah (25), salah seorang sopir Ambulans di Puskesmas Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Deri mengatakan, memiliki pekerjaan sebagai sopir Ambulans harus didasari dengan keikhlasan dan semangat untuk membantu orang yang membutuhkan.

“Niatkan untuk membantu sesama apapun kondisinya. Baik untuk mengantarkan orang yang dalam kondisi sakit, maupun yang sudah meninggal dunia,” ujarnya kepada Cianjur Update, Jumat (27/8/2021).

Deri mengaku, sudah dua tahun lebih menjadi sopir Ambulans. Menurutnya, selama ini belum pernah menemukan kendala apapun di lapangan. Ia sangat bersyukur selama menjalankan tugas, ia selalu melaksanakannya dengan baik.

“Suka duka menjadi sopir Ambulans itu banyak. Intinya, saat kita bisa menolong orang yang sedang kesusahan dan harus segera dibawa ke rumah sakit, harus siap mengantar kapan saja dan di mana saja,” terangnya.

Ia pun menuturkan, pernah mengalami kejadian aneh hingga membuat bulu kuduknya berdiri. Apalagi, jika harus mengantar jenazah yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.

“Untuk kejadian mistis memang ada, tapi tidak terlalu sering terjadi. Paling saat mengantar jenazah kecelakaan, karena biasanya terdengar seperti ada suara-suara yang bikin merinding saja,” ungkapnya.

Kisah Sopir Ambulans di Cianjur

Namun demikian, lanjutnya, semua kejadian-kejadian mistis tersebut dikembalikan lagi pada keyakinan serta keberanian pribadi masing-masing.

“Yakin sama Allah Swt saja, tunaikan tugas hingga tuntas,” ucapnya.

Deri pun menceritakan, di masa pandemi seperti sekarang ini, sopir Ambulans menjadi pekerjaan paling sibuk. Banyak warga yang bolak-balik dirujuk ke rumah sakit dan tak jarang juga harus mengantarkan mereka ke tempat pemakaman.

Ia tak menampik, awalnya memang ada perasaan was-was saat kali pertama mengantar pasien Covid-19. Ia mengaku takut terpapar, namun tanggung jawabnya sebagai sopir jauh lebih besar dibandingkan rasa takutnya itu.

“Pertama kali bawa pasien Covid-19, memang ada perasaan takut terpapar, sih. Tapi intinya, tetap harus jaga kesehatan agar imun tubuh menjadi kuat. Mulai dari istirahat yang cukup, jangan telat makan, jangan banyak pikiran, dibawa enjoy, dan yang terakhir jangan lupa bahagia,” terangnya.

Selain itu, Deri mengimbau kepada seluruh masyarakat, jika mendengar suara sirine Ambulans diharapkan memberikan jalan, agar mobil bisa segera melintas.

“Barangkali yang di dalam itu keluarga kita yang membutuhkan pertolongan. Karena masih banyak selama ini di lapangan yang entah sengaja atau tidak, malah menghalang-halangi jalur Ambulans dan suka membuntuti meskipun bukan keluarga pasien,” paparnya.

Sebagai sopir Ambulans, Deri merasakan betul situasi genting dan darurat, di mana korban yang ia bawa harus segera mendapatkan pertolongan.

Sehingga, ia kerap kesal pada pengguna jalan yang tidak memiliki kesadaran dan empati untuk memberi jalan saat mendengar suara sirine mobil Ambulans.

“Mohon bantu kami dengan memberikan jalan. Karena yang kami bawa adalah pasien dengan kondisi gawat darurat. Mari tumbuhkan rasa empati kita, saling membantu dalam situasi apapun,” pungkasnya.(ct9/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan