banner 325x300
Berita

Kualitas Pendidikan Siswa di Cianjur Menurun, Sekolah Diminta Beri Pendekatan Khusus

×

Kualitas Pendidikan Siswa di Cianjur Menurun, Sekolah Diminta Beri Pendekatan Khusus

Sebarkan artikel ini
Kualitas Pendidikan Siswa di Cianjur Menurun, Sekolah Diminta Beri Pendekatan Khusus
MENURUN: Kualitas pendidikan di Cianjur mulai menunjukkan indikasi penurunan kualitas. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kualitas pendidikan di Kabupaten Cianjur mulai menunjukkan penurunan, terutama terhadap siswa di tingkat sekolah dasar (SD). Hal ini disinyalir, merupakan dampak pembelajaran daring yang terlalu lama.

Hal ini terungkap, saat Bupati Cianjur Herman Suherman meninjau kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu sekolah dasar di kawasan Jalan Siliwangi Cianjur, Senin (13/9/2021).

Dalam kunjungannya, Herman menemukan sejumlah siswa kelas 4 SD yang lupa atau belum bisa membaca.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur, Himam Haris mengaku, telah menginstruksikan seluruh sekolah yang terindikasi siswa dengan kualitas pembelajarannya menurun, agar memberikan pendekatan secara khusus.

“Misal siswa sudah kelas 4, namun kondisi pengetahuan dan akademisnya masih di level (kelas) 2. Berarti harus ada dorongan, diberikan waktu tambahan belajar oleh gurunya,” ujar Himam kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).

Meskipun begitu, lanjut dia, memang ada kasus sejumlah siswa yang belum bisa membaca. Menurutnya, kondisi ini tak hanya terjadi di Cianjur.

“Karena menurut penelitian litbang, gradenya turun ya kita (di Indonesia),” ucap Himam.

Sebelumnya, Herman menyebutkan, kasus siswa lupa cara membaca bukan yang kali pertama ditemui selama melakukan peninjauan kegiatan PTM di masa PPKM Level 2 ini.

“Padahal, sudah kelas 4 ini yah, di sekolah kota lagi. Kalau di sekolah kota persentasenya sedikit, tapi di pelosok banyak. Faktor utamanya lebih ke kondisi ekonomi orang tua siswa,” ujar Herman, kepada wartawan, Senin (13/9/2021).

Dijelaskan Herman, akibat kondisi ekonomi orang tua, banyak siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran sistem daring, karena tidak memiliki gawai atau sulit mengakses internet.

“Belum lagi perhatian dari orang tua yang kurang terhadap proses pembelajaran anaknya di rumah. Sehingga kita temukan ada siswa yang sudah kelas 4 dan 5 lupa cara membaca,” kata Herman.

Oleh karena itu, Herman meminta pihak sekolah untuk memberikan percepatan pembelajaran kepada siswa yang mengalami penurunan kualitas tersebut.

“Kalau untuk tingkatan SMP ke atas, bagus yah, malah dengan sistem pembelajaran daring mereka lebih kreatif dan jadi pintar IT. Namun, yang dari SD ke bawah memang agak mengkhawatirkan,” ungkap Herman.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan