banner 325x300
Berita

Kusir Delman Menjerit di Tengah Masa Pandemi, Perhatian Pemerintah Dinilai Kurang

×

Kusir Delman Menjerit di Tengah Masa Pandemi, Perhatian Pemerintah Dinilai Kurang

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Menyikapi peristiwa kuda penarik delman milik Ade (60) yang terjatuh hingga terkapar di Jalan Adi Sucipta Cianjur, Rabu (13/1/2021) kemarin, menuai pro-kontra. Padahal bagi para kusir, menarik delman merupakan mata pencaharian utama mereka untuk bisa menghidupi keluarganya.

Namun, hal yang disampaikan Ade, salah seorang penarik delman di Cianjur, cukup mengejutkan. Menurutnya, belum ada perhatian dan bantuan khusus terhadap para kusir delman di Cianjur.

“Dulu pajak sering ada, tapi belum pernah ada komunikasi dari pemerintah khusus bagi para kusir, mungkin temen-temen saya yang lain juga sama, gak ada bantuan apa-apa,” tuturnya kepada Cianjur Today, Kamis (14/1/2021).

Bahkan, Ade mengaku belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, termasuk bantuan di tengah Covid-19 yang sudah melanda Cianjur hampir satu tahun ini.

“Kemarin pernah ada bantuan dari Polres Cianjur, satu bulan Rp600 ribu, tapi kalau dari Pemkab belum ada,” jelas dia.

Selain itu, ia mengatakan, para kusir delman di Cianjur sering berkumpul dan berdiskusi. Beberapa di antara mereka termasuk Ade memanfaatkan delman sebagai mata pencaharian utama.

“Suka ngumpul sama kusir lain. Kadang delman juga buat kebutuhan sehari-hari, kadang-kadang saya juga jadi buruh padi dan kuli bangunan juga bisa,” ujar dia.

Selain itu, Ade mengaku tidak selamanya menarik delman. Bahkan, untuk tarif pun masih terbilang terjangkau. Namun, penghasilan dari delman biasanya digunakan untuk perawatan kuda terlebih dahulu.

“Kadang narik kadang enggak, tarif juga gimana jauh dekatnya. Paling Rp10 ribu,” sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Angkutan Dishub Kabupaten Cianjur, Hendra Wira menjelaskan, delman termasuk pada angkutan tidak bermotor. Sayangnya, belum ada regulasi mengenai pemeriksaan kelayakan jalan terhadap kuda penarik delman.

“Delman masuk pada angkutan tidak bermotor, masuk ke transportasi. Itu gak ada (uji kelayakan), kalau dulu didata dan ada ketua paguyubannya (bisa diuji),” tuturnya saat ditemui Cianjur Update, Rabu (13/1/2021).

Selain itu, Hendra menjelaskan, pihaknya mengakui lalai dalam mengawasi kelayakan delman. Terlebih setelah adanya kejadian kuda penarik delman yang jatuh hingga terkapar di Cianjur.

“Kita juga lose untuk mengawasinya, terus terang di Dishub Cianjur belum memiliki data pasti untuk delman ini,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, ia mengungkapkan, Dishub Cianjur akan melakukan tindakan persuasif kepada para pemilik delman untuk memperhatikan kesehatan dan perawatan kuda.

“Mungkin ditempuh secara persuasif ke para pemilik delman, karena kalau dilihat kudanya kurus-kurus dan akan diarahkan untuk diberi makan yang layak serta perawatannya harus diperhatikan,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan