banner 325x300
Berita

Lagi! Dugaan Pemotongan Bansos Tunai Terjadi di Dua Kecamatan di Cianjur

×

Lagi! Dugaan Pemotongan Bansos Tunai Terjadi di Dua Kecamatan di Cianjur

Sebarkan artikel ini
Lagi! Dugaan Pemotongan Bansos Tunai Terjadi di Dua Kecamatan di Cianjur
PEMOTONGAN: Dugaan pemotongan bansos tunai kembali terjadi di Cianjur.(Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dugaan pemotongan dana bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial, kembali terjadi di Cianjur. Kali ini, terjadi di Kecamatan Cilaku dan Cugenang.

Pemotongan bansos tunai tersebut diduga dilakukan oleh oknum perangkat desa dan rukun warga (RW) setempat.

Seperti yang terjadi di Kampung Garung, Desa Munjul Kecamatan Cilaku, Cianjur. Dari 11 KPM yang mendapatkan bantuan, dua KPM di antaranya mengaku bansos tunai yang mereka terima dipotong sebesar Rp300 ribu oleh oknum Ketua RW setempat.

“Dananya (bansos) dipotong sebesar Rp300 ribu oleh RW. Kalau warga yang lainnya dipotong masing-masing Rp100 ribu,” ujar warga setempat, M kepada Cianjur Today, Kamis (5/8/2021).

M mengaku, tidak dapat berbuat banyak dan tidak tahu persis alasan oknum tersebut melakukan pemotongan bansos tunai tersebut.

“Kami berharap aparat dapat menindak okum tersebut, karena kami jelas sangat dirugikan. Terlebih kondisi perekonomian masyarakat saat pandemi ini sangat kekurangan,” jelas dia.

Sementara itu, di Kampung Sukawarna 3, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur, pemotongan bansos tunai masing-masing sebesar Rp100 ribu.

“Iya ada (pemotongan), saya sebagai penerima juga diminta, tapi saya menolak memberi. Sebagian penerima ada yang dipotong Rp100 ribu, dalihnya seikhlasnya,” jelas warga sekitar yang berinisial A.

Terpisah, Camat Cilaku, Dadi Rustandi mengungkapkan, pihaknya akan menelusuri informasi yang terjadi di wilayah pemerintahannya.

“Saya akan telusuri ke kadesnya mengenai informasi tersebut, karena saya baru dengar informasinya,” singkat Dadi.

Ketua Komisi D DRPD Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi secara tegas mengatakan, bantuan apapun yang diberikan kepada masyarakat tidak boleh ada pemotongan. Karena masyarakat harus menerima secara utuh.

“Itu enggak boleh, masa buat masyarakat ditilep? Sekarang lagi susah, jangan buat masyarakat semakin susah kondisinya,” tegas Sahli.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan