CIANJURUPDATE.COM, Cianjur — Dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Cianjur meninggal dunia usai bertugas pada Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu, 17 April 2019 lalu. Keduanya adalah Entis, asal Kecamatan Karangtengah, dan Utar, asal Kecamatan Naringgul.
Entis diketahui bertugas di TPS 13 Perum Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Sedangkan Utar bertugas di TPS 08 Desa Margasari Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur.
Yusuf Ruslan Tajiri, Ketua KPPS 13 Perum Hegarmanah, memaparkan Entis bertugas di TPS bagian pendaftaran. Almarhum telah bekerja tanpa henti selama empat hari berturut-turut mulai H-1 pencoblosan sampai Jumat malam (20/04/2019).
“Saat bertugas beliau tidak memperlihatkan sedang sakit. Tapi, Sabtu lalu kena stroke dan sampai dirawat di rumah sakit. Malam dini hari tadi meninggal dunia karena kelelahan,” paparnya.
Yusuf mengatakan, selama proses penghitungan suara, ia dan almarhum kurang istirahat karena harus menjaga TPS yang berada di pinggir jalan utama.
“Terus-menerus bekerja mulai proses pencoblosan, penghitungan dan rekap suara, belum membuat banyak berita acara, sampai harus bolak-balik mengirim logistik ke kantor desa,” tuturnya.
Yusuf mengaku, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan selalu ceria setiap beraktifitas. Menurutnya, Pemilu 2019 terasa lebih berat berat daripada pemilu-pemilu sebelumnya.
“Beliau tidak pernah memiliki riwayat penyakit apapun. Orangnya ceria. Selalu bahagia, ramah dan murah senyum,” tuturnya.
“Saya sudah sering menjadi Ketua KPPS dan ini yang terberat. Ini kalau bisa ya, jangan terlalu banyak seperti inilah. Kalau bisa dibagi pemilihan itu. Tidak sekaligus,” sambungnya.
Sementara itu Sutaryat atau Utar diketahui meninggal dunia pada Minggu (21/4/2019) sekitar pukul 20.00 WIB. Anggota TPS 07 Desa Margasari, Naringgul itu diduga meninggal dunia akibat kelelahan. (CT1)
