Berita

Langgar Prokes, Polres Cianjur Akan Panggil Seluruh Pihak yang Terlibat Dalam Unjuk Rasa Buruh

×

Langgar Prokes, Polres Cianjur Akan Panggil Seluruh Pihak yang Terlibat Dalam Unjuk Rasa Buruh

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Belasan ribu buruh yang aksi unjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2021 di Pendopo Cianjur, Rabu (25/11/2020) tak memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Cianjur Menggugat (ABC-M) terlihat memadati sejumlah ruas jalan dengan tanpa memerhatikan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Aksi ribuan buruh itu juga membuat arus lalulintas di Jalan Siliwangi lumpuh total. Mereka berhadap-hadapan dengan barikade pasukan Satpol PP, Satuan Dalmas Polres Cianjur, serta Satuan Brimob Polda Jabar.

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, menegaskan, pihaknya telah berusaha membubarkan aksi yang membuat kerumunan. Namun, menurut Rifai, instruksi dari polisi tidak diindahkan oleh para buruh.

“Kita sudah berusaha secara persuasif untuk membubarkan kerumunan itu, namun tidak digubris oleh mereka. Kita tetap berusaha sampai mereka membubarkan diri,” kata Rifai kepada Cianjur Update, Rabu (25/11/2020).

Rifai mengaku akan menyelidiki soal kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan. Ia pun berjanji akan memanggil sepuruh pihak yang terlibat.

“Semua pihak akan kami panggil, termasuk Pjs Bupati Cianjur,” ujar Rifai.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetiadi, sempat menginstruksikan supaya buruh membubarkan diri karena tidak mematuhi protokol kesehatan dengan membuat kerumunan hingga ribuan orang.

“Aksi ini sudah melanggar protokol kesehatan, kami meminta para buruh untuk kembali ke tempat masing-masing,” ujar Hendri di depan para buruh

Namun, instruksi Hendri tidak diindahkan para buruh. Orasi pun terus berlangsung dengan diisi oleh perwakilan pimpinan serikat buruh dari Jawa Barat.

“Jangan salahkan kami soal protokol kesehatan, tapi salahkan Pjs Bupati Cianjur dan Gubernur Jawa Barat yang menyebabkan kami ada di sini,” ujar salah seorang koordinator aksi.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan