Tips dan Tutorial

Lengkap! Tata Cara Mandi Junub Laki-laki dan Perempuan, Wajib Tahu

×

Lengkap! Tata Cara Mandi Junub Laki-laki dan Perempuan, Wajib Tahu

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Mandi junub atau wajib merupakan mandi supaya menghilangkan hadas besar supaya ibadah yang dilakukan seorang muslim laki-laki atau perempuan sah. Mandi junub biasanya disebut dengan nama mandi besar.

Buat kamu yang punya hadas besar atau dalam kondisi junub haram hukumnya membaca Alquran, menyentuh/membawa mushaf Alquran, sholat, berdiam diri di masjid, dan thawaf mengelilingi Ka’bah.

Ada sejumlah hal yang mewajibkan seorang muslim laki-laki atau perempuan melakukan mandi junub. Seperti ketika haid atau nifas, keluarnya sperma, berhubungan suami-istri meskipun tak keluar sperma, sampai bermimpi basah atau tidak sengaja mengeluarkan sperma.

NU Online menuliskan, yang disebut junub ialah kondisi saat seseorang mengalami salah satu dari beberapa hal, sebagai berikut.

Pertama, keluarnya sperma dari kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, atau gairah dari penglihatan dan pikiran. Kedua, jimak atau berhubungan seksual, walaupun tidak mengeluarkan sperma. Ketiga, karena melahirkan anak.

Untuk pasangan suami-istri, hubungan seksual di bulan Ramadan punya ketentuan khusus. Pada malam hari, hubungan suami-istri masih bernilai sedekah seperti biasanya. Namun, saat siang hari, sejak selepas subuh sampai magrib, hubungan badan masuk ke dalam dosa berat dan bisa bikin batal puasa.

Mereka yang berhubungan suami-istri di siang hari ketika puasa Ramadan harus membayar kafarat atau denda yang berat.

Ada tiga pilihan pembayaran kafarat, yakni memerdekakan budak, berpuasa 2 bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak satu mud (0,6 kg beras).

Selain itu, orang yang berhadas karena keluar sperma dibagi dua. Pertama, ia sengaja mengeluarkan sperma dengan onani atau masturbasi ketika siang hari di bulan Ramadan. Maka puasa batal dan berdosa.

Kedua, ia sedang tidur dan mimpi basah. Hukum puasanya sah dan tetap dapat dilanjut sampai magrib karena orang yang tidur bebas dari aturan hukum Islam.

Cara Mandi Junub Perempuan dan Laki-Laki

Semua golongan orang berhadas besar wajib mandi junub. Ada dua rukun yang wajib dilakukan ketika mandi junub.

Pertama, membaca niat ketika air pertama disiram ke tubuh. Kedua, mengguyur seluruh badan dengan air dan menghilangkan najis di tubuh. Pada bagian tubuh yang berambut atau berbulu, dipastikan air mengalir sampai kulit.

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, selain dua rukun itu, ada hal ketika mandi junub yang hukumnya sunnah muakkadah jika dilakukan.

Orang yang mengabaikan sunah ini dinilai merugi sebab sebenarnya amalan-amalan sunah bisa menambal kekurangan di amalan fardu.

Tapi, suci dari hadas besar tidak termasuk syarat sah puasa. Walau berhadas besar, seperti berhubungan seksual di malam hari atau bermimpi basah, pal lupa atau tertidur sampai subuh, ia masih wajib berpuasa. Tapi, bagusnya ia segera bersuci dengan mandi junub, apalagi kalau mau memasuki waktu salat.

Jika dalam kondisi berhadas besar di malam hari, mereka yang mau puasa Ramadhan dianjurkan mandi besar sebelum sahur. Jika tidak sempat, mereka dianjurkan membasuh kemaluan dan berwudhu sebelum makan sahur.

Lalu, Mandi junub bagusnya dilakukan usai makan sahur, supaya bisa langsung melakukan sholat subuh ketika fajar shodiq terbit.

Inilah tata cara melakukan mandi junub bagi laki-laki dan perempuan, disertai amalan sunnah yang bagusnya dilakukan.

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Laki-Laki

Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan, rukun mandi besar ini dibagi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Niat mandi junub adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Lafaz latinnya: Nawaitul gusla lirof’il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta’ala.”

Lalu, mandi junub dengan meratakan air ke seluruh badan bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

  • Ambil air di kamar mandi, basuh tangan 3 kali.
  • Bersihkan najis yang menempel pada tubuh.
  • Berwudu.
  • Guyur kepala hingga 3 kali, bersamaan dengan mengucap niat.
  • Siram seluruh anggota badan bagian kanan 3 kali.
  • Lalu, siram semua anggota badan bagian kiri 3 kali.
  • Gosok seluruh tubuh bagian depan atau belakang 3 kali
  • Pastikan air membasuh seluruh kulit
  • Menyela rambut, bulu tebal dan jenggot supaya kulit terbasuh air.
  • Kalau menyentuh kemaluan ketika mandi, berwudu lagi di akhir mandi.

Cara Mandi Wajib bagi Perempuan

Bagi perempuan, mandi junub dilakukan karena siklus bulanan, yakni haid atau menstruasi. Setelah menstruasi, mandi junub wajib dilakukan.

Sebetulnya, tata cara mandi junub perempuan tidak berbeda jauh dengan tata cara mandi besar bagi laki-laki.

Bedanya, perempuan diperbolehkan menggelung rambutnya. Rujukannya hadis Ummu Salamah, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”

Nabi SAW menjawab: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyur kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu suci,” (HR. Muslim).

Tata cara mandi junub untuk perempuan adalah sebagai berikut:

  • Ambil air di kamar mandi, basuh tangan 3 kali.
  • Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh.
  • Berwudu.
  • Guyur kepala 3 kali, bersama dengan mengucap niat (rambut boleh digelung).
  • Siramkan air ke seluruh badan, bagian kanan, lalu kiri.
  • Gosok seluruh tubuh sebanyak 3 kali, depan belakang
  • Pastikan air membasuh semua kulit
  • Menyela rambut dan bulu tebal agar kulit terbasuh air
  • Jika menyentuh kemaluan ketika mandi, berwudu di akhir mandi junub.

Saat mandi junub, laki-laki atau perempuan boleh pakai sabun dan shampo atau tidak memakainya.(afs)

Tinggalkan Balasan