banner 325x300
Nasional

Libur Paskah, Satgas Covid-19 Minta ASN Tidak Bepergian Keluar Kota

×

Libur Paskah, Satgas Covid-19 Minta ASN Tidak Bepergian Keluar Kota

Sebarkan artikel ini
Libur Paskah, Satgas Covid-19 Minta ASN Tidak Bepergian Keluar Kota
SATGAS: Satgas Penanganan Covid-19 meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak bepergian keluar kota selama libur panjang Paskah. (Foto: Instagram)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Memasuki libur paskah atau Hari Wafat Isa Al-Masih, Satgas Penanganan Covid-19 meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak bepergian keluar kota.

Hal tersebut sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) No 7 Tahun 2021. Terkait masa libur Paskah yang berlangsung mulai 2-4 April 2021, demi mencegah penularan Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Adisasmito menegaskan, ASN yang diizinkan keluar daerah hanya untuk kepentingan perjalanan dinas.

“Harap diingat bahwa mobilisasi keluar daerah hanya diizinkan dalam rangka menjalankan dinas atau penugasan,” ujarnya dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden yang dikutip Jumat (2/3/2021).

Namun, lanjutnya, apabila ada keperluan mendesak dan mengharuskan pegawai ASN pergi keluar kota, maka harus dipastikan untuk terlebih dahulu mendapatkan izin tertulis dari pejabat kepegawaian di lingkungan instansinya.

“Bagi pemerintah daerah diimbau untuk mengoptimalisasi peran pos komando (posko) di daerah terkait penegakan protokol kesehatan saat liburan. Termasuk bagi ASN dan masyarakat juga diimbau menghindari melakukan perjalanan dan mobilitas jika tidak mendesak sehingga dapat terlindung dari potensi penularan Covid-19,” papar Wiku.

Lalu, para petugas di lapangan juga diiimbau dapat memanfaatkan momentum libur panjang ini untuk menegakkan protokol kesehatan saat liburan. Hal ini berkaitan juga dengan tempat-tempat tujuan wisata yang akan banyak dikunjungi para wisatawan.

“Sementara bagi media massa juga diminta membantu menyebarluaskan imbauan yang disampaikan Satgas Covid-19. Karena hal ini dapat menjadi upaya untuk saling mengingatkan jika hari libur justru harus dimanfaatkan untuk semakin menegakkan protokol kesehatan,” beber Wiku.

Wiku berharap, jangan sampai ada lonjakan kasus Covid-19 lagi di daerah-daerah akibat adanya libur panjang. Mengingat hal tersebut akan menjadi preseden buruk ke depannya dan berpotensi membawa dampak negatif berkepanjangan.

“Jangan sampai ada kelalaian. Semua pihak harus saling mengingatkan dan berupaya menekan penyebaran Covid-19,” tandas Wiku.(sis/bbs)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan