Berita

Lima Fakta Seputar Alun-alun Cianjur

×

Lima Fakta Seputar Alun-alun Cianjur

Sebarkan artikel ini
Alun-alun Cianjur
Alun-alun Cianjur. Foto: Facebook.com/M Dwiki Cahya Putra

CIANJURUPDATE.COM. Cianjur – Alun-alun Cianjur menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Cianjur. Hampir setiap hari pengunjung menyemut untuk menikmati ruang terbuka bersama kerabat, teman, atau keluarga. Bukan hanya dari Cianjur, pengunjung juga datang dari berbagai daerah tetangga yang penasaran dengan kemegahannya.

Ada beberapa fakta di balik kemegahan Alun-alun Cianjur yang telah dirangkum. Mulai dari sejarah, hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, Jumat (8/2/2018) lalu. Berikut ulasannya.

1 Berdiri di Pusat Perkotaan

Terletak di pusat perkotaan Kabupaten Cianjur, tepatnya Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur. Di sekitarnya terdapat sejumlah tempat bersejarah, seperti Pendopo Pemkab Cianjur, Masjid Agung Cianjur, Gedung Dewan Kesenian Cianjur (DKC), Kantor Pos Cianjur, Kantor Pegadaian Cianjur, dan deretan pertokoan.

Alun-alun Cianjur, Foto: Facebook.com/M Dicky Darmawan

Bisa dijangkau dari berbagai arah dan memiliki tiga gerbang masuk. Gerbang pertama di Jalan Suroso, kedua ada di sisi selatan Masjid Agung Cianjur atau Jalan Siti Jenab, ketiga ada di sisi utara Masjid Agung yang atau Jalan Siti Bodedar. Namundari ketiga gerbang tersebut yang dibukahanya gerbang di Jalan Suroso dekat Gedung DKC.

2 Berkali-kali Direnovasi

Sebelum hits dan megah seperti sekarang, Alun-alun Cianjur ternyata sudah berkali-kali mengalami renovasi. Dikutip dari cianjurkab.go.id, Alun-alun Cianjur mengalami 7 renovasi sejak tahun 1800 sampai 2019. Penyempurnaan dan perubahan bentuk ini secara otomatis memperluas dan menambah fungsi di dalamnya.

Foto: Humas Pemkab Cianjur

Luasnya pun bertambah karena menggunakan lahan bekas Pasar Induk Cianjur (PIC) yang direlokasi beberapa tahun lalu. Lahan bekas pasar itu kini digunakan sebagai ruang publik utama. Seperti bangunan koloseum, wahana pertunjukan terbuka, menara pandang, dan tempat kuliner khas Cianjur.

Alun-alun Cianjur 2008.Foto: Abah Miranta

Padahal dulunya, Alun-alun Cianjur diperkirakan sama dengan luas hamparan rumput yang hijau saat ini. Dulu terdapat arena bermain anak seperti perosotoan, jungkat-jungkit, batu refleksi, perpustakaan, dan air mancur, lengkap dengan pedagang kakilima (PKL). Namun kini pedagang hanya berjualan di luar area alun-alun.

3 Menggambarkan Tiga Pilar Budaya Cianjur

Sejumlah ornamen yang dibangun di Alun-alun Cianjur menggambarkan tiga pilar budaya Cianjur, yakni ngaos, mamaos dan maenpo. Di Alun-Alun Cianjur ada tugu Al-Qur’an dengan kolam menyerupai perahu dilengkapi air mancur dan lampu-lampu hias.

Selain itu di sepanjang taman juga terdapat 99 tiang-tiang Asmaul-husna. Hal tersebut menggambarkan budaya ngaos atau tradisi mengaji yang mewarnai suasana dan nuansa Cianjur dengan masyarakat. Citra sebagai daerah agamis ini sudah terintis sejak Cianjur lahir sekitar tahun 1677.

Foto: Humas Pemkab Cianjur

Pada area Taman juga terdapat beberapa bangunan yang melambangkan unsur mamaos. Untuk diketahui adalah
Mamaos adalah seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan hidup. Seni mamaos tembang sunda tembang cianjuran lahir dari hasil cipta, rasa dan karsa Bupati Cianjur R. Aria Adipati Kusumahningrat yang dikenal dengan sebutan Dalem Pancaniti (1834-1862).

Sedangkan maenpo adalah seni bela diri pencak silat asli Cianjur yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan, yang diciptakan oleh R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim. Aliran ini mempunyai ciri permainan rasa kepekaan yang mampu membaca segala gerak lawan, ketika anggota badan saling bersentuhan. Semua itu terdapat dalam beberapa ornamen lanskap taman ini.

Alun-alun Cianjur juga dilengkapi ornamen lainnya seperti tatanen atau bercocok tanam, tanginas atau pekerja keras dan disiplin, someah atau ramah, dan sauyunan atau gotong royong. Bila terlihat dari udara konsep pembangunan Taman akan menampilkan berbagai perlambang dan kebanggan daerah, seperti penampakan garis-garis menyerupai ayam pelung, kujang bahkan peta Cianjur.

4 Jadi Percontohan

Nama Alun-alun Cianjur kian meroket usai diresmikan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, pada Jumat (8/2/2018) lalu.Saat peresmian, Jokowi ingin setiap kota atau kabupaten di Indonesia memiliki alun-alun seperti yang ada di Cianjur.

“Ini akan menjadi inspirasi. Nanti, 514 kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia, mau kita update sedikit-sedikit biar kayak alun-alun Cianjur,” ujar Presiden Jokowiseperti dikutip dari sejumlah media daring.

Foto: Humas Pemkab Cianjur

Presiden Jokowi mengatakan bahwa alun-alun bukan hanya berfungsi sebagai land mark sebuah kota, tetapi juga ruang publik, ruang sosial, ruang budaya dan gambaran peradaban juga. “Dari dulu, alun-alun itu memang fungsinya seperti itu,” paparnya.

5 Aturan dan Jadwal Masuk

Meskipun menjadi ruang publik, Alun-alun Cianjur tidak buka setap waktu. Ada jadwal masuk dan aturan yang berlaku bagi semua pengunjung. Waktu operasional buka setiap hari namun berbeda jadwal.

Dikutip dari akun facebook Plt Bupati Cianjur. Herman Suherman, waktu operasional nya yakni pada Senin sampai Jumat buka pukul 13.00 WIB sampai 18.00 WIB, Sabtu buka pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB, dan Minggubuka pukul 08.30 WIB sampai 18.00 WIB. Semuanya masuk lewat pintu Jalan Suroso.

Aturan masuk diantaranya dilarang menginjak rumput sintetis menggunakan alas kaki, membuang sampah sembarangan, hingga merokok. Saking tegasnya, Satpol PP Cianjur pernah menghukum push up sejumlah pengunjung yang ketahuan merokok.

Sejumlah pemuda dihukum push up karena merokok di Alun-alun Cianjur. Foto: Satpol PP Cianjur

Itulah sejumlah fakta tentang Alun-alun Cianjur yang sedang hits. Jangan sungkan untuk berkunjung untuk refreshing atau berwisata, namun patuhi semua aturan yang ditetapkan. (Rez/bbs)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan