Berita

Makin Pedas! di Cianjur, Harga Cabai Naik jadi Rp80 Ribu per Kilogram

×

Makin Pedas! di Cianjur, Harga Cabai Naik jadi Rp80 Ribu per Kilogram

Sebarkan artikel ini
Makin Pedas! di Cianjur, Harga Cabai Naik jadi Rp80 Ribu per Kilogram
NAIK: Harga cabai rawit merah di Cianjur naik menjadi Rp80 ribu per kilogramnya. (Foto: Apip Samlawi/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Setelah sebelumnya harga daging sapi di Cianjur naik, kini giliran cabai rawit yang ikut naik menjadi Rp80 ribu per kilogramnya.

Di Pasar Ciranjang, kenaikan harga cabai rawit merah (domba) sudah terjadi sejak sepekan lalu dan sempat mengalami naik turun.

“Sekarang harga cabai rawit di kisaran Rp70-80 ribu per kilogram, tapi sempet naik turun di kisaran Rp65 ribu,” ujar salah seorang pedagang di Pasar Ciranjang, Yudha kepada Cianjur Update, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe di Cianjur Mogok Produksi

Menurutnya, meskipun harga naik, tapi stok cabai rawit di Pasar Ciranjang masih terbilang aman untuk bisa memenuhi kebutuhan pembeli.

“Banyak juga pembeli yang ngeluh. Soalnya kan cabai itu banyak yang butuh,” ucapnya.

Selain kondisi cabai rawit yang ikut naik, lanjutnya, harga daging sapi hingga saat ini masih bertahan di kisaran Rp130 ribu dan daging ayam Rp32-35 ribu per kilogram.

“Biasanya naik itu pas jelang Lebaran, tapi sekarang jauh sebelum puasa sudah pada naik,” jelasnya.

Ia menyebut, dengan adanya kenaikan harga daging sapi saat ini, turut berdampak pada omzet penjualan.

“Otomatis omzet turun. Pembeli keberatan untuk beli daging dan akhirnya pindah belanja dan mencari alternatif lain,” tuturnya.

Sejumlah Harga Komoditas Lain Ikut Naik

Sementara itu, Kasubag UPTD Pasar Ciranjang, Irwan Ridwan (50) membenarkan adanya kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut.

Ia menyebut, harga daging sapi segar Rp130 ribu, daging ayam Rp32-35 ribu, dan harga cabai rawit merah Rp70-80 ribu per kilogramnya.

Sedangkan tahu dan tempe, lanjutnya, tidak mengalami kenaikan harga, melainkan bentuk yang diperkecil. Karena harga kacang kedelai masih di angka Rp13 ribu dari harga sebelumnya yang berkisar di harga Rp10 ribu.

“Semua harga komoditas tidak tetap dan masih naik turun. Semoga nanti harga kebutuhan bisa kembali stabil dan daya beli masyarakat bisa meningkat lagi,” tuturnya.

Terpisah, di Pasar Cipanas, harga cabai rawit merah pun sudah mengalami kenaikan harga, akibat sejumlah faktor. Mulai dari musim hujan dan cabai belum siap panen, hingga tingginya permintaan.

Salah seorang pedagang Pasar Cipanas, Andri Wahyudi (30) mengaku, sudah dua minggu ini cabai rawit merah mulai naik dari harga sebelumnya.

“Betul kang, harga cabai rawit ini mulai naik. Dari sebelumnya Rp40-60 ribu, kini di kisaran Rp75-80 ribu per kilogramnya,” ujarnya kepada Cianjur Update, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, harga eceran cabai rawit naik menjadi Rp80 ribu, karena ia membawa stok cabai dari pasar di Bandung dan bukan dari petani langsung.

“Harga dari Bandung juga sudah sekitar Rp63-65 ribu. Jadi saya jual ecer Rp75-80 ribu, karena kan harus itung biaya kirim dan packing,” ungkapnya.

Andri menjelaskan, kenaikan ini karena efek pengurangan tonase atau odol, sehingga harga-harga menjadi naik.

“Harga buah-buahan juga ikut naik, mulai dari Rp8 ribu sampai Rp12 ribuan. Hal ini karena barang dari luar Jawa yang masuk ke pasar provinsi sedang berkurang,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, harga bawang putih per karungnya ikut naik, mulai sekitar Rp20-25 ribu. Sementara untuk sayuran lokal, saat ini harganya masih lemah, tapi ada kenaikan
harga petani.

“Seperti selada dari harga Rp2.000 menjadi Rp4.000, kangkung dari harga Rp2.000 menjadi Rp3.000, pakcoy dari harga Rp1.000 sekarang jadi Rp2.000,” terangnya.

Harga-harga Naik, Pembeli Menurun

Selain itu, sambungnya, akibat kenaikan harga-harga ini membuat penurunan pembeli di minggu ini hingga 30 persen.

“Ada penurunan pembeli karena harga jadi mahal begini. Biasanya sehari rata-rata cabai rawit itu bisa habis 5 sampai 8 kilogram, tapi saat ini hanya 3 kilogram saja,” ungkapnya.

Mewakili pedagang sayuran yang lain, Andri berharap, pemerintah bisa membuat semua harga komoditas menjadi stabil.

“Ketika penjualan naik, maka yang diuntungkan yaitu bandar besar yang punya modal besar. Sedangkan kami pedagang kecil, hanya bisa membeli sedikit barang yang mahal, maka dari itu penghasilan kami jadi sedikit,” terangnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Cipanas, Widya Pratiwi membenarkan jika sejak dua pekan ini harga cabai rawit dan sayur mayur mengalami kenaikan harga.

“Sudah dua minggu ini cabai rawit merah mengalami kenaikan dari harga Rp60 ribu, kini menjadi Rp75-80 ribu per kilogramnya,” ucapnya.

Menurutnya, harga cabai rawit merah naik saat ini karena belum memasuki musim tanam cabai dan masih musim panen padi.

“Karena banyak angin dan hujan, kalaupun petani ada yang menanam cabai banyak bakal buah (putik) yang jatuh dan akhirnya busuk,” keluhnya.

Maka dari itu, kata Widya, ia bersama Dinas Pertanian Cianjur terus berkoordinasi bagaimana caranya mengatasi kenaikan harga cabai rawit dan sayuran yang lainnya.

Baca Juga: Sudah Dua Pekan, Harga Minyak Goreng di Pasar Cipanas Naik

“Kami bersama Dinas Pertanian sedang berusaha menstabilkan semua harga komoditas, agar tidak mengalami kenaikan lagi,” tutupnya.(asi/ren/sis)

Tinggalkan Balasan