Berita

Mapaska Gelar Diklatsar ke-VII di Gunung Hayam Cikalongkulon

×

Mapaska Gelar Diklatsar ke-VII di Gunung Hayam Cikalongkulon

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM – Mahasiswa Pecinta Alam Suryakancana (Mapaska) tahun ini kembali melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas Suryakancana Angkatan ke-VII.

Kegiatan kali ini mengangkat tema “Membentuk generasi muda yang berani, beretika, berkarakter pecinta alam, berjiwa sosial serta menjaga dan melestarikan alam”.

Diklatsar yang berlangaung dari tanggal 24 – 26 Desember 2021 ini merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh calon anggota Mapaska untuk menjadi anggota.

Sering kita melakukannya di awal semester setelah penerimaan mahasiswa baru di kampus.

Tujuannya adalah untuk mendidik dengan cara memberi latihan-latihan dasar tentang kepecintaalaman.

Calon anggota (Caang) akan diberikan pengetahuan dan kemampuan untuk berkegiatan di alam bebas.

Mulai dari pemberian materi dasar seperti navigasi darat, manajemen perjalanan, PPGD, tali-temali, pencarian dan penyelamatan, dan sebagainya.

Kedua yaitu pengenalan keterampilan berorganisasi.

Dalam tahap ini calon anggota nantinya akan diperkenalkan dengan organisasi Mapaska lebih mendalam.

Diklatsar Mapaska Selalu Ada Inovasi

Sedikit gambaran bagaimana Diklatsar Mapaska berlangsung tidak semua sama operasional dalam kegiatannya. Dari tahun ke tahun biasanya berbeda.

Selalu ada inovasi untuk memperbaiki pola pendidikannya. Dimaksudkan untuk mengikuti perubahan zaman, serta mengikuti subyek dan obyeknya.

Ada yang 3 hari bahkan ada juga yang sampe 15 hari total hari operasional diklatsarnya. Caang yang kita diklat berjumlah 13 orang mahasiswa tingkat 1 dan 2 dengan 6 orang perempuan dan 7 orang laki laki.

Mereka menempuh perjalanan atau kita sebut long march atau jalan jauh 80 km (30 km berangkat dan 50 km pulang kembali dari Gunung Hayam Cikalongkulon ke Universitas Suryakancana Cianjur.

Menggunakan media 5 divisi (Hutan Gunung, Sungai (ORAD) dan Gua, Susur pantai dan KSDA) Ada juga yang hanya dengan media 1 divisi yaitu Hutan Gunung.

Selama berhari-hari calon anggota akan ditempa sendirinya oleh alam sesuai SOP yang telah dibuat oleh Mapala atau Badan Diklat.

Terkait dengan imej seram pada diklatsar sebenarnya bisa dikatakan itu tidak benar.

Contoh salah satu SOP dalam diklatsar adalah tidak boleh berkata kasar, tidak boleh kontak fisik, dll.

Jadi apakah Diklatsar Mapaska itu seram? Lugas, pasti semua anggota akan mengatakan tidak.

Jika dia mampu mengilhami dan mengais banyak pelajaran dalam Diklatsar yang telah ia jalani.

Dan jika mereka dapat meyakini bahwasannya diklatsar yang telah mereka tempuh akan berbuah pelajaran yang kelak dapat mereka gunakan.

Mislanya ketika masih aktif dan sudah tidak aktif lagi menjadi anggota Mapaska.(*)

Tinggalkan Balasan