Berita

Masjid Al-Aqsa Kembali Diserang Kepolisian Israel, 275 Warga Palestina Terluka

×

Masjid Al-Aqsa Kembali Diserang Kepolisian Israel, 275 Warga Palestina Terluka

Sebarkan artikel ini
Masjid Al-Aqsa Kembali Diserang Kepolisian Israel, 275 Warga Palestina Terluka
DISERANG: Masjid Al-Aqsa Palestina kembali diserang polisi Israel pada Senin (10/5/2021) waktu setempat, 275 warga terluka. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Yerusalem – Masjid Al-Aqsa Palestina kembali diserang ratusan polisi Israel dengan menggunakan senjata anti huru hara pada Senin (10/5/2021) waktu setempat.

Sedikitnya, 275 warga Palestina terluka dan 205 orang harus dilarikan ke rumah sakit.

Warga yang terluka pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh Bulan Sabit Merah Palestina, setelah terkena gas air mata, garanat kejut, dan peluru karet.

Bahkan, salah satu warga harus kehilangan matanya dan dua orang lain cedera serius di kepala. Ada pula yang mengalami retak tulang rahang.

Melansir Associated Press, Senin (10/5/2021), laporan fotografer Associated Press menyebut belasan tabung gas air mata dan granat kejut mendarat di Masjid Al-Aqsa, yang terletak di lokasi suci bagi umat Yahudi dan Muslim di Yerusalem.

Asap pun mengepul di depan masjid dan kuil berkubah emas yang ikonik di kompleks suci tersebut.

Bentrokan terjadi pada saat demonstran memasang barikade pada gerbang masuk dengan papan kayu dan besi tua.

Sekitar pukul 07.00 pagi, bentrokan pecah dengan orang-orang di dalam kompleks melemparkan batu ke arah polisi Israel yang ada di luar.

Masjid Al-Aqsa Diserang

Polisi Israel lantas masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa lalu menyerang dan menembakkan gas air mata, peluru karet serta granat kejut.

Sementara itu, juru bicara kepolisian Israel menyebut, warga Palestina membahayakan personelnya.

Karena melemparkan batu dan benda-benda lainnya ke arah polisi hingga menyebabkan enam orang terluka.

“Kami akan merespons dengan tegas setiap gangguan kekerasan, kerusuhan atau tindakan membahayakan personel kami, dan akan berupaya mencari pihak yang bertanggung jawab dan mengadili mereka,” tegas juru bicara Kepolisian Israel tersebut.

Pada (9/5/2021) lalu, Paus Fransiskus sempat menyerukan untuk mengakhiri bentrokan di Yerusalem. Fransiskus mengatakan, dia terus memantau perkembangan di Yerusalem dan mendesak para pemangku kepentingan untuk mencari solusi dan menghormati Kota Suci.

“Identitas multiagama dan multibudaya Kota Suci harus dihormati. Kekerasan melahirkan kekerasan, hentikan bentrokan,” kata Fransiskus, melansir Anadolu Agency, Senin (10/5/2021).

Sebelumnya, bentrokan di Masjid Al-Aqsa yang pertama terjadi pada Jumat (7/5/2021) lalu diawali oleh aksi warga Palestina.

Warga Palestina memprotes rencana penggusuran sejumlah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Protes itu terjadi ketika Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Israel pada awal tahun ini.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Mereka mengambil seluruh kota pada 1980 dan tindakan Israel ini tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Polisi Israel kemudian menyerang jemaah Muslim di dalam Masjid Al-Aqsa ketika mereka sedang melakukan shalat tarawih.

Penyerangan terhadap Warga Palestina yang berada di Masjid Al-Aqsa oleh aparat keamanan Israel pada Jumat (7/5/2021).

Dan menuai kecaman dari komunitas internasional, tak terkecuali Majelis Ulama Indonesia (MUI).(ct7/sis)

Tinggalkan Balasan