banner 325x300
Berita

Material Longsor di Tanjakan Hantap Naringgul Akhirnya Dibersihkan, Arus Lalulintas Kembali Lancar

×

Material Longsor di Tanjakan Hantap Naringgul Akhirnya Dibersihkan, Arus Lalulintas Kembali Lancar

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Naringgul – Kementerian PUPR melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 Jawa Barat, langsung terjunkan satu unit ekskavator untuk membersihkan tumpukan material longsor berupa bongkahan batu dan lumpur yang menutupi jalan nasional, tepatnya di Tanjakan Hantap, Kampung Citengkor, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Material longsor menumpuk di jalan sepanjang enam meter, sehinga membuat kendaraan mobil maupun motor tertahan macet selama kurang lebih tujuh jam, dari jam 19.00 hingga jam 01.30 Wib, pada Sabtu (28/11/2020) dini hari.

Kepala PPK 2.5 Jawa Barat, Galih Rakasih mengatakan, satu unit alat berat atau ekskavator sampai lokasi langsung bekerja untuk membersihkan material longsor, dibantu pula oleh anggota Polsek Naringgu dan warga sekitar.

“Alhamdulillah sekitar pukul 01.30 Wib jalan sudah bisa terbuka dan dapat dilalui dari dua arah. Kami pun akan terus membersihkan material sampai siang hari,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).

Galih menuturkan, lokasi Tanjakan Hantap memang rawan terjadi longsor. Sehingga penanganan ke depannya, ia berencana akan melaporkan terlebih dahulu kepada pimpinannya. Kemudian akan didiskusikan dengan pihak Perencanaan dan Pengawasan Satuan Kerja (Satker) Jawa Barat.

“Apakah nantinya penanganan langsung secara permanen atau hanya penanganan pembersihan lereng tebing atas saja,” terangnya.

Galih pun mengimbau, kepada para pengguna jalan untuk berhati-hati apabila melewati jalur Tanjakan Hantap, karena masih ada material longsor yang tersisa.

“Hingga siang nanti material longsor sudah bersih, paling yang tersisa hanya yang kecil-kecilnya saja dan kita juga rencananya siang ini akan memasang papan informasi rawan longsor di sekitaran lokasi,” ucapnya.

Sementara itu, pengendara mobil asal Kabupaten Bandung, Dahlan (45) mengaku, terjebak macet akibat longsor di Tanjakan Hantap hampir tujuh jam lamanya.

“Demi mengantisipasi terjadinya longsor kembali, pihak PUPR harusnya bisa menyediakan alat berat seperti ekskavator atau loder di sekitaran lokasi rawan longsor,” ungkapnya.

Sebab, lanjutnya, jalur Naringgul merupakan daerah rawan bencana longsor. Sehingga, jika terjadi bencana tidak harus menunggu berjam-jam kalau alat beratnya sudah standby.

“Artinya pihak terkait sigap dalam penanganan bencana longsor, khususnya di jalur jalan nasional,” tandasnya.(ian/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan