banner 325x300
Berita

Mau Tidak Mau, Cianjur Harus New Normal

×

Mau Tidak Mau, Cianjur Harus New Normal

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) akan segera diberlakukan di Kabupaten Cianjur. Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani mengatakan, grafik penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Wilayah Kabupaten Cianjur hingga saat ini terus mengalami penurunan.

“Saat ini kasus positif Covid-19 di wilayah Cianjur sudah tidak ada, meski, kasus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang meninggal masih terjadi. Seminggu terakhir tidak ada kasus positif, tapi yang PDP meninggal masih ada,” ujar dia di Pendopo Cianjur, Senin (01/06/2020)

Ia mengungkapkan, berdasarkan analisa dari beberapa pihak, Kabupaten Cianjur harus mengikuti fase new normal. “Mau tidak mau, Cianjur harus new normal atau AKB,” katanya.

Jelang pemberlakuan New Normal atau AKB, ada beberapa hal yang harus diantisipasi. Seperti arus perjalanan orang yang masuk ke Cianjur. Oleh sebab itu, lanjut Dandim, pengawasan di perbatasan di wilayah harus tetap diperketat.

“Pemda dan Gugus Tugas penanganan Covid -19 harus segera menyusun Peraturan Bupati (Perbup) baru yang akan menjadi panduan protokol kesehatan baru di fase normal,” kata dia.

Dalam Perbup yang tengah dipersiapkan tersebut, akan mengatur segala protokol kesehatan di semua bidang. “Termasuk salah satunya penempatan jumlah personel dan tempat-tempat keramaian, baik pasar modern, maupun pasar tradisional dan tempat wisata,” jelas dia..

Dandim menyebut, pada masa New Normal atau AKB, sejumlah pasar dan toko nonpangan serta rumah makan akan diizinkan buka. Namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Social distancing dan pembatasan kapasitas pengunjung diperlukan pengawasan yang melekat oleh aparat gabungan dan imbauan melalui semua media yang ada,” paparnya.

Tokoh Agama Garda Terdepan

Dalam penanganan Covid-19 jangka panjang, pihaknya berharap masjid dan tempat ibadah bisa berperan aktif dalam memberikan edukasi dan bantuan bagi warga. Tokoh agama pun, ujar dia, dapat menjadi garda terdepan untuk memperkuat apa yang sudah dilakukan aparatur wilayah.

“Nanti sosialisasi bisa dilakukan di lingkungan mesjid, baik secara tatap muka terbatas dengan tetap menjaga jarak atau dengan menggunakan pengeras suara,” jelasnya.

Apabila grafik Covid-19 terus menurun, lanjutnya, maka masjid dan tempat ibadah lainnya dapat mulai beribadah dengan berjamaah. Namun dengan tetap melakukan protokol kesehatan yang akan diatur secara detail sesuai kondisi masing-masing.

Pihaknya berharap, masyarakat untuk tetap disiplin sesuai protokoler kesehatan. “Gunakan masker bila bepergian dan biasakan mencuci tangan serta jaga jarak,” pungkasnya. (afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan