Berita

Mengintip ‘Kampung Mandiri’ di Desa Nagrak Cianjur, Pemberdayaan Potensi Alam Dalam Tangan Kreatif

×

Mengintip ‘Kampung Mandiri’ di Desa Nagrak Cianjur, Pemberdayaan Potensi Alam Dalam Tangan Kreatif

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kampung Wargaluyu RT 01/RW 11, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur mulai dikenal sebagai kampung mandiri. Sebab, masyarakat di kampung tersebut memiliki ekosistem ekonomi dan pangan yang beragam serta bernilai jual tinggi.

Selain itu, Kampung Wargaluyu pun memiliki koperasi dan mengembangkan pertanian di bidang tanaman hidroponik. Tak cukup sampai di sana, masyarakat sekitar kian gencar mengembangkan UMKM di berbagai bidang, mulai dari makanan hingga furnitur rumah.

Hal yang tak kalah istimewa adalah, budidaya ikan yang dikelola langsung oleh pemuda Karang Taruna. Usaha budidaya ikan itu ditempatkan di aliran sungai yang akan dikembangkan hingga 300 meter. Hingga kini sudah ada puluhan ton ikan berbagai jenis yang dibudidayakan.

Kepala Desa Nagrak Cianjur, Hendi Saepul Maladi mengatakan, melalui Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak dipersiapkan menjadi salah satu destinasi wisata.

“Kami akan membuat wisata ikan dan budidayanya serta mengembangkannya. Dengan ini, Desa Nagrak akan jadi desa wisata yang mandiri,” tuturnya kepada Cianjur Today, Jumat (26/2/2021).

Tidak hanya ekosistem pangan dan ekonomi yang berkembang, namun pengelolaan sampah di kampung ini kerap digencarkan, bahkan masyarakat mulai sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Cuma teguran kalau untuk sampah, sebab denda belum dapat dilakukan. Karena masyarakat sudah sadar juga, kalau sungai bersih, mana mau mereka membuang sampah,” ujarnya.

Hingga saat ini, pihaknya masih berupaya untuk mengembangkan pertanian di kampung tersebut, sehingga kemandirian masyarakat semakin berkembang.

“Insya Allah kita ingin mengembangkan agrowisata itu ada ikan dan juga pertaniannya, insya Allah akan dikembangkan,” jelasnya.

Budidaya ikan yang ada di Kampung Wargaluyu sempat mendapatkan pujian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sebab, di tengah pandemi, ekonomi masyarakat memang harus bisa digerakan.

“Saya kira budidaya ikan di tengah pandemi cukup memberikan manfaat di masyarakat. Contohnya ikan hias mulai merebak jadi bisa dilakukan di lingkungan masing-masing dan bisa menghasilkan sesuatu,” kata Direktur Produksi dan Budidaya KKP, Arik Hari Wibowo.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Cianjur, Rossabardina mengatakan, masyarakat di desa lain bisa melakukan hal serupa seperti di Desa Nagrak dengan orientasi untuk memberikan manfaat bagi sekitar.

“Semoga masyarakat umum bisa seperti di kampung ini, jadi kata-katanya bukan lagi menguntungkan, tapi bermanfaat bagi masyarakat semua,” ungkapnya.

Bahkan, Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai yang sempat mendatangi kampung ini mengaku tersanjung dengan kemandirian yang didapatkan masyarakat. Bahkan, hal ini bisa menjadi contoh bagi desa lainnya agar bisa mengelola sumber daya dari rumah maupun lingkungan sekitar.

“Bukan hanya posko PPKM saja, bisa kita lihat ada pengelolaan sumber daya yang mandiri seperti kolam ikan dan berbagai perkebunan di sekitar rumah,” ujarnya.

MANDIRI: Kampung Wargaluyu RT 01/RW 11, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur mulai dikenal sebagai kampung mandiri. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)
MANDIRI: Kampung Wargaluyu RT 01/RW 11, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur mulai dikenal sebagai kampung mandiri. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

Rifai mengungkapkan, ketahanan pangan di Desa Nagrak ini membuat masyarakat mandiri dalam memenuhi kehidupan sehari-hari baik perikanan dan pertanian.

“Banyak sekali pemberdayaan yang berkembang di sini, dari mulai UMKM makanan ringan, pertanian, hingga perikanan,” tandasnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan