banner 325x300
Berita

Miris! Angka Siswa yang Putus Sekolah di Cianjur Tinggi

×

Miris! Angka Siswa yang Putus Sekolah di Cianjur Tinggi

Sebarkan artikel ini
Miris! Angka Siswa yang Putus Sekolah di Cianjur Tinggi
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Cianjur, Moch Asep. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur –Angka putus sekolah baik negeri dan swasta di Kabupaten Cianjur dinilai masih tinggi.Hal ini pun masih menjadi permasalahan pendidikan di Kota Santri. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur pun mencari solusi dari masalah pendidikan ini.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun ajaran 2020/2021 per hari ini, Rabu (21/10/2020), angka siswa SD yang putus sekolah di Cianjur sebanyak 959 siswa. Sementara, siswa SMP yang putus sekolah ada sebanyak 2.415. Dengan demikian, ada 3.374 siswa yang putus sekolah untuk ranah Disdikbud Cianjur.

Kemudian, untuk siswa SMA yang putus sekolah di Cianjur sebanyak 1.689. Sementara untuk siswa SMK yang putus sekolah ada sebanyak 2.688. Dengan demikian total siswa tingak menengah atas yang putus sekolah di Cianjur sebanyak 4.377 siswa.

Sementara untuk diketahui, jumlah siswa SD, SMP, dan SMA aktif di Kabupaten Cianjur ada sebanyak 441.335. DI Cianjur sendiri, jumlah SD ada sebanyak 1.246, SMP ada 364, SMA ada 94, dan jumlah SMK ada 186.

Admin Dapodik Kabupaten Cianjur, Uus Rukmana mengatakan, untuk penyebab banyaknya siswa yang putus sekolah masih belum diketahui. “Harus ditanyakan ke sekolahnya,” singkatnya di Kantor Disdikbud Cianjur, Rabu (21/10/2020).

Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Kabupaten Cianjur, Moch Asep mengatakan, pihaknya mencoba untuk menangani angka putus sekolah, khususnya tingkat SD dan SMP. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas sarana sekolah baik negeri atau swasta.

“Kemudian, seperti sarana alat-alat pembelajaran juga walaupun secara bertahap. Tapi satu ada yang sangat disayangkan di dalam upaya untuk peningkatan mutu pendidikan bahwa di Kabupaten Cianjur kekurangan guru yang sangat besar-besaran,” katanya.

Ia mengungkapkan, guru di Kabupaten Cianjur dominan diisi oleh guru honorer. Bahkan, ia menyebut, ada beberapa sekolah yang guru ASN-nya kepala sekolah saja.

“Berarti itu kendala juga kendala kalau ada pembayaran dana BOS untuk kepentingan pembelajaran ditarik untuk guru honorer,” tuturnya.(afs)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan