CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sebanyak 25 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Yayasan Rumah Pulih Jiwa Cianjur (RPJC) memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Sabtu 10 Oktober 2020. Aksi ini digelar di bunderan Tugu Gentur Cianjur.
Pembina Yayasan Yayasan Rumah Pulih Jiwa Cianjur (RPJC), Aliet Sajariah, mengatakan persoalan kesehatan jiwa di Indonesia khususnya di Cianjur masih menjadi isu marjinal. Hal ini selalu menghasilkan stigma dan diskriminasi terhadap para penderita ODGJ.
“Masyarakat sering menganggap bahwa orang dengan gangguan jiwa sebagai individu yang tidak mampu berpikir rasional, sulit diajak bicara, dan membahayakan masyarakat ataupun kerap berbuat onar.” paparnya kepada wartawan saat Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Sabtu (20/10/2020).
Kendati demikian, Aliet senantiasa menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu beranggapan bahwa mereka penderita ODGJ bisa sembuh. “Jangan selalu dikatakan sebagai orang gila, mereka itu hanya gangguan kejiwaan. Mereka itu bisa sembuh, masyarakat hanya belum semua mengetahui,” kata Aliet.
Ia mengungkapkan, meski pemerintah telah berkomitmen menciptakan Indonesia bebas pasung, tetapi nyatanya angka kekerasan berupa pasung di tahun 2020 masih tinggi. Korban pasung apabila dipersentasekan sekitar 35,2 persen dan diketahui ada enam kasus di antaranya pemasungan terhadap anak-anak. Ia pun berharap ada perhatian khusus kepada Yayasan dalam merawat para ODGJ.
“Berharap mendapatkan perhatian maupun bantuan dari pemerintah dalam hal gerakan memanusiakan manusia,” terangnya.(ian/rez)
