Berita

Ojol Cianjur Belum Bisa Bawa Penumpang, Sampaikan Harapan ke Pemerintah

×

Ojol Cianjur Belum Bisa Bawa Penumpang, Sampaikan Harapan ke Pemerintah

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Para driver ojek online (ojol) di Kabupaten Cianjur masih belum bisa bawa penumpang. Hal itu pun memberikan dampak bagi kehidupan para driver ojol.

Ketua Driver Online Cianjur (DOC), Deni, mengatakan, pendapatan para driver ojol di Cianjur turun drastis. Hal ini dikarenakan para driver hanya diperbolehkan membawa barang atau makanan.

“Dampak tentunya pendapatan menurun drastis, rata-rata pendapatan anggota Rp50 ribu kotor. Belum biaya bahan bakar dan yang lain sebagainya,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (10/06/2020).

Bahkan, menurutnya layanan antar makanan dan barang pun mulai menurun. Hal ini dikarenakan tak banyak yang menggunakan layanan itu di masa transisi New Normal.

“Karena lebih banyak pesan layanan bawa orang ketimbang bawa makanan dan barang,” ucapnya.

Ia meminta agar pemerintah terkait bisa segera mengeluarkan izin agar para driver ojol bisa bawa penumpang kembali. Para driver telah menerapkan protokol kesehatan dari jauh-jauh hari.

“Pemerintah setempat segera mengeluarkan surat edaran perizinan ke pihak aplikator secepatnya. Toh kalo berbicara protokol kesehatan sebelum adanya wabah ini kami sudah menerapkan kok,” kata dia.

Akibat dari hal itu, banyak driver ojol yang beralih profesi. Hal ini karena penghasilan mereka yang menurun drastis terlebih dengan dampak ekonomi yang terganggu Covid-19.

“Banyak ojol yang banting setir. Ada yang dagang, ada yang nyari kerja meski susah lagi pandemi gini,” ungkap dia.

Bahkan, menurutnya ada pula pelanggan yang bandel denggan cara memesan layanan antar barang. Namun, malah meminta mengantar orang.

“Kadang ada penumpang yg bandel, pesen express ternyata yang dianterin bukan barang tapi orangnya yang naik. Express kan itu untuk pengiriman barang,” kata dia.

Padahal, di dalam aplikasi, jasa antar penumpang masih ditiadakan. Serta, hanya ada jasa antar barang dan makanan.

“Itu dari aplikasi customernya. Aplikasi baik atau jasa penumpang itu tidak ada jadi yang ada itu hanya ada pengantaran barang dan pengantaran makanan. Otomatis dari customer tidak bisa order jasa menumpang,” ucapnya.

Bahkan, ketika para driver ojol tidak dalam keadaan online, ada penumpang yang ingin meminta jasa antar, terpaksa mereka terima.

“Kalau semisal ada offline atau yang sengaja memberhentikan kami untuk menumpang kami terpaksa juga karena kan juga butuh uang,” jelasnya.

Deni pun mengungkapkan, pihak aplikator tidak dapat menyalakan aplikasi di penumpangnya karena belum ada regulasi dari pemerintha untuk menyalakannya.

“Saya berharap untuk pemerintah setempat untuk segera mengeluarkan surat edaran atau surat perizinan aplikasi penumpang nya dibuka kembali secepatnya.” tukasnya.(afs/rez)

Tinggalkan Balasan