banner 325x300
Berita

Pamflet Aksi Tolak PPKM Darurat Menyebar, Pengamat: Jangan Asal Copy Paste!

×

Pamflet Aksi Tolak PPKM Darurat Menyebar, Pengamat: Jangan Asal Copy Paste!

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pamflet ajakan aksi tolak PPKM Darurat beredar di media sosial. Padahal, pamflet yang viral di media sosial tersebut tidak jelas asal usulnya.

Banyak yang membagikan foto tersebut ke berbagai grup media sosial. Tidak sedikit pula yang percaya dan mendukung aksi tersebut. Namun hingga saat ini belum diketahui siapa yang membuat pamflet aksi tolak PPKM Darurat itu.

Pengamat Komunikasi Universitas Putra Indonesia (Unpi) Cianjur, Astri D Andriani mengatakan, masyarakat Cianjur harus berhati-hati dengan poster yang disebarkan tanpa mengetahui kebenaran informasi tersebut.

Jangan sampai terjerat UU ITE Pasal 27, 28 dan 29 tentang konten ilegal, kesusilaan hingga pencemaran nama baik. Ancaman hukumannya pun tidak main-main yakni lima tahun kurungan dengan denda Rp1 miliar.

“Jadi jangan asal copy paste jika tidak mengetahui sumber,” ujarnya kepada Cianjur Update, Sabtu (17/7/2021).

Hoaks, kata dia, mudah menyebar karena masyarakat senang berbincang sehingga menyebar dari mulut ke mulut. Tak hanya itu tingkat literasi media digital di Indonesia rendah.

Jangan Terprovokasi

Menurut data dari Unesco pada 2015, angka literasi di Indonesia berada di angka 0,001. Dari seribu orang hanya satu orang yang serius dalam membaca media digital. Literasi media digital dianggap sebagai filter untuk mencegah hoaks.

“Masyarakat sebaiknya membaca dari sumber terpercaya dari situs-situs resmi, selain itu dibaca terlebih dahulu sebelum disebarkan. Saat ini sudah banyak kemudahan untuk mengecek benar atau tidak informasi di informasi digital. Masyarakat pun jangan mudah terprovokasi,” terangnya.

Ia menambahkan, ada panduan agar tidak terjebak hoaks yakni think true, help ful, ilegal, Necessary dan kind. Kini, masyarakat berada di kondisi post truth.

Menurut Astri, saat ini kita tengah berada di kondisi post truth. Artinya sebuah kondisi fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap pembentukan opini masyarakat dibandingkan dengan emosi dan keyakinan personal.

“Sehingga masa dimana era kebohongan bisa menjadi kebenaran, masyarakat tidak peduli benar atau tidak yang terpenting sesuai dengan keyakinan serta emosi personal sehingga mudah tersebar,” tutupnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan