Berita

Pasca Banjir Ciranjang, Brimob Bantu Warga Bersihkan Sampah

×

Pasca Banjir Ciranjang, Brimob Bantu Warga Bersihkan Sampah

Sebarkan artikel ini
Pasca Banjir Ciranjang, Brimob Bantu Warga Bersihkan Sampah

CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Satu SSR Anggota Kompi 4 Bataliyon B Pelopor Sat Brimob Daerah Jawa Barat (Jabar) membantu masyarakat membersihkan sampah di sungai usai banjir di wilayah Ciranjang, Selasa (17/03/2020). Kegiatan ini dipimpin oleh Aipda Sovian yang sebelumnya berpatroli di area banjir tersebut.

Berdasarkan laporan yang diterima Cianjur Update, usai menerima laporan adanya banjir di wilayah Ciranjang, PLH Danki 4 Batalyon B pelopor sat Brimob Daerah Jabar memerintahkan 1 SSR tim SAR untuk meninjau lokasi pasca banjir.

Diketahui, sebelum berangkat ke lokasi banjir, pada pukul 09.30 WIB, 1 SSR tim SAR DPP Aipda Sovian Gordon Sitorus melaksanakan apel pemberangkatan menuju lokasi banjir. Setelah itu, mereka berangkat, dan setibanya di lokasi masyarakat menyambut baik kedatangan Anggota Brimob.

Di lokasi, Brimob dan masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan sampah-sampah divsungai pasca bencana banjir. Setelah selesai membersihkan sampah pada sungai, anggota tim SAR memberikan imbauan untuk tetap menjaga kebersihan sungai dan juga tidak membuang sampah sembarangan.

Sebelumnya diberitakan, dua kampung di Kecamatan Bojongpicung dan Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur terendam banjir hingga betis orang dewasa, Senin (16/03/2020) malam hari ini. Banjir terjadi usai hujan deras melanda lokasi tersebut.

Berdasarkan laporan dari Ketua ARWT Kecamatan Ciranjang, Apip Samlawi, mengatakan dua kampung itu dipisahkan oleh Sungai Ciranjang. Air sungai tersebut meluap karena tersumbat sampah di jembatan.

“Lokasi tepatnya di Kampung Sukamanah RW07, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung dan di seberang kali Ciranjang itu Kampung Pasir Angin RW 13, Desa Nangalamekar, Kecamatan Ciranjang,” tuturnya di lokasi kejadian.

Apip menjelaskan, banjir terjadi ketika hujan deras yang turun sejak pukul 16.00 hingga pukul 20.00. Akibatnya jalan dan perkampungan sekitar terendam air.

“Ditambah jembatan penyebrangan dari dua kampung itu ada tiang di tengahnya. Akhirnya kayu dan bambu banyak yang menghalangi, air akhirnya meluap,” jelas dia.(afs)

Tinggalkan Balasan