banner 325x300
Gaya Hidup

Perbedaan Haji dan Umrah yang Serupa Tapi Tak sama

×

Perbedaan Haji dan Umrah yang Serupa Tapi Tak sama

Sebarkan artikel ini
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Mendasar Haji dan Umrah
BEDA: Haji dan umrah mempunyai perbedaan mendasar terkait waktu dan hukum pelaksanaannya. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM – Punya banyak kesamaan, tapi ternyata haji dan umrah itu merupakan ibadah yang berbeda? Kali ini Cianjur Today akan memberikan penjelasan perbedaan haji dan umrah, simak ya.

Perbedaan Haji dan Umrah

Haji dan umrah mempunyai perbedaan mendasar terkait waktu dan hukum pelaksanaannya.

Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu.

Haji secara literal berarti menyengaja atau mengunjungi. Maknanya adalah menyengaja datang ke Baitullah secara fisik dan jiwa untuk menunaikan amalan tertentu, dengan syarat dan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan-bulan haji.

Sementara itu, umrah secara literal dipahami sebagai berziarah. Artinya, berziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu yaitu tawaf, sai, dan bercukur. Berbeda dengan haji, umrah dapat dikerjakan setiap waktu dalam setahun.

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah

Ditilik dari segi hukum juga berbeda. Haji wajib hukumnya dilakukan oleh muslim yang mampu.

” … mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah MahaKaya, dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97)

Selain itu terdapat riwayat dari Ibnu Umar, “Islam didirikan atas lima hal, bersaksi tiada tuhan selain Allah sesungguhnya Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, melaksanakan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadan,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dengan begitu, seorang muslim yang sudah mampu dari segi spiritual, fisik, dan finansial, wajib hukumnya mengerjakan haji.

Sebaliknya orang yang sudah mampu, tetapi mengingkari kewajibannya berhaji, tergolong murtad.

Namun, beberapa para ulama berbeda pendapat mengenai umrah. Sebagian menilai umrah ini wajib dikerjakan sekali seumur hidup.

Sebagiannya lagi menyebut hukumnya sunnah, jika tidak dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditunaikan, mendapatkan pahala.

Ulama yang menyatakan umrah wajib, melandaskan pada surah Al-Baqarah:196, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah.”

Sebaliknya, yang menyebut umrah hukumnya sunah, menggunakan riwayat dari Jabir, bahwa Nabi pernah ditanya mengenai umrah wajib atau tidak.

Beliau menjawab, “Tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu.” (HR. At-Tirmidzi). Hanya saja, riwayat tersebut disebut Imam Nawawi dalam Al-Majmu sebagai lemah (dhaif).

Perbedaan Rukun

Terdapat perbedaan terkait rukun kedua ibadah tersebut. Rukun haji adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut.

Sementara itu, dalam umrah, tidak ada rukun wukuf di Arafah. Empat rukun lain sama, yaitu niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.

Perbedaan Waktu Pelaksanaan

Jika merujuk pada waktu pelaksanaan, haji memiliki waktu yang lebih terbatas daripada umrah. Pasalnya, haji hanya dapat dilakukan pada bulan-bulan haji, dimulai sejak Syawal hingga awal Dzulhijah.

Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah: 197 “Musim haji itu (berlangsung) pada beberapa bulan yang telah diketahui” . Sementara itu Abdullah bin Umar berkata, “Bulan-bulan haji Syawal, Zulqa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijah” (H.R. Bukhari).

Sementara itu, umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, karena di dalamnya tidak terdapat rukun wukuf di Arafah, yang dilakukan pada 9 Dzulhijah.

Karena perbedaan waktu pelaksanaan inilah masa antri untuk haji cenderung lebih panjang dibandingkan dengan masa antri umrah.

Sekarang sudah pada tahu kan perbedaan haji dan umrah, jangan disamakan lagi ya. Silahkan juga untuk berhaji ketika sudah mampu, sebab itu hukumnya wajib.(ct7/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan