banner 325x300
Berita

Pergerakan Tanah di Batulawang Cipanas Makin Parah, Aktivitas Warga Terhambat

×

Pergerakan Tanah di Batulawang Cipanas Makin Parah, Aktivitas Warga Terhambat

Sebarkan artikel ini
TERHAMBAT: Akses jalan di Dusun Empat, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas kini makin memburuk, hingga menyebabkan aktivitas warga terhambat. (Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)
TERHAMBAT: Akses jalan di Dusun Empat, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas kini makin memburuk, hingga menyebabkan aktivitas warga terhambat. (Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Imbas terjadinya pergerakan tanah serta longsor di Dusun Empat, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas beberapa hari yang lalu, membuat akses jalan warga terhambat. Akibatnya, distribusi pasokan kebutuhan warga pun mengalami banyak kendala.

Sekretaris Desa Batulawang, Edi Humaedi mengatakan, jalan yang mengalami pergerakan tanah itu menghubungkan dari Sindanglayu ke beberapa RT, salah satunya adalah menuju Kampung Neglasari, Tajur, dan Garung.

“Itu semuanya ada di RW 12. Termasuk jalan itu juga salah satunya adalah akses menuju ke SDN Neglasari,” ujar Edi kepada Cianjur Update, Jumat (19/2/2021).

Saat ini, ia mengaku, kondisi pergeseran tanah memang semakin parah, sehingga akses penghubung antara RW 10 dengan RW 12 benar-benar nyaris terputus.

“Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kurang lebih ada 53 KK dengan total rumah yang terdampak parah sebanyak dua rumah, dan beberapa lainnya mengalami retakan yang juga berisiko amblas,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Batulawang, Erwan Herdiawan mengatakan, tak ingin lama menunggu bantuan pemerintah, beberapa warga akhirnya berinisiatif memodifikasi kendaraan roda dua milik mereka seperti motor spesialis kebun, agar bisa tetap digunakan meskipun jalanan tidak rata.

“Demi memenuhi kebutuhan pokok, warga harus kreatif. Mereka di sana terpaksa menggunakan kendaraan yang mereka miliki dan dibuat mirip kendaraan khusus ke kebun,” ungkapnya.

Kendaraan roda dua yang dimodifikasi itu, kata Erwan, biasanya berjenis motor bebek dan dirakit ala-ala motor trail, sehingga bisa digunakan dalam trek terjal maupun bebatuan.

Meski begitu, lanjut Erwan, kendaraan yang melewati jalanan itu dinilai masih sangat khawatirkan dan rentan terjadi kembali pergerakan tanah susulan, khususnya untuk akses jalan yang menghubungkan tiga kampung itu.

“Beberapa warga masih memaksakan melintasi jalan yang telah putus-putus itu dengan cara didorong ataupun harus dipikul dahulu dari satu jalur ke jalur lainnya,” tuturnya.

Namun, pihak pemerintahan Desa Batulawang untuk sementara telah melaporkan ke dinas terkait bahkan hampir setiap hari sudah mengecek ke lokasi yang terjadi pergerakan tanah.

“Warga yang hampir terancam itu ada satu RT, tidak mencapai ratusan. Mungkin kalau dihitung sekitar puluhan keluarga,” tandasnya.(ct6/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan