banner 325x300
Nasional

Perhatian! Susu Kental Manis Dilarang Diseduh atau Diminum Langsung, Ini Kata BPOM

×

Perhatian! Susu Kental Manis Dilarang Diseduh atau Diminum Langsung, Ini Kata BPOM

Sebarkan artikel ini
Perhatian! Susu Kental Manis Dilarang Diseduh atau Diminum Langsung, Ini Kata BPOM
SKM: BPOM larang susu kental manis (SKM) diseduh atau diminum secara langsung. (Foto: alodokter)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Mengonsumsi susu kental manis (SKM) dengan cara diseduh atau diminum langsung ternyata sangat tidak dianjurkan. Bahkan, hal tersebut dilarang tegas oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) .

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang menjelaskan, susu kental manis secara fungsi tidak untuk menggantikan air susu ibu (ASI), tidak cocok untuk bayi sampai 12 bulan, dan tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.

“Tipikal dari SKM adalah susu yang manis, memang tidak untuk usia anak-anak di bawah satu tahun. Sudah ada peringatannya, masyarakat yang memang berisiko terhadap kandungan gula seharusnya perlu mengoreksi diri,” ujarnya mengutip viva.co.id, Minggu (12/9/2021).

Menurutnya, SKM seharusnya digunakan hanya untuk topping makanan, bukan untuk diseduh atau diminum langsung.

“Kami sudah menuangkan dalam regulasi peraturan Badan POM Nomor 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan. Jadi memang ditegaskan pula bahwa penggunaan yang benar itu digunakan sebagai topping, misalnya untuk martabak, campuran kopi, cokelat, dan lain-lain,” ungkapnya.

Larangan BPOM tehadap SKM yang diseduh mendapat apresiasi dari Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI). Hal itu diungkapkan oleh Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat.

Menurutnya, larangan SKM diseduh merupakan kemajuan. Karena selama ini, YAICI terus gencar mengadvokasi dan meminta BPOM agar ada aturan agar SKM bukan untuk diseduh, melainkan hanya sebagai topping makanan.

“Kami dari YAICI berharap, larangan ini bisa disosialisasikan kepada masyarakat terutama masyarakat yang selama ini menganggap SKM boleh diseduh,” tuturnya.

Arif menambahkan, meskipun BPOM sudah mengeluarkan larangan, YAICI akan tetap memantau penerapannya di lapangan.

“Jangan sampai larangan ini hanya sebatas larangan, tanpa adanya sosialisasi kepada masyarakat. Hal yang lebih penting lagi adalah tindak tegas kepada produsen agar merevisi kegunaan susu kental manis,” terangnya.

Sementara itu, mengutip alodokter.com menyebutkan, proses pembuatan susu kental manis sangat berbeda dari susu lainnya.

Susu kental manis dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi melalui proses penguapan, sehingga susu mengental.

Setelah itu, susu ini akan diberikan tambahan gula yang sangat banyak agar rasanya menjadi manis dan tahan lama.

Tidak Dianjurkan untuk Anak

Susu kental manis mengandung gula 2 kali lipat lebih banyak daripada susu sapi biasa. Sementara itu, kandungan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya, seperti protein, kalsium, vitamin D, kalium, dan vitamin B12, jumlahnya jauh lebih rendah.

Makanan atau minuman tinggi gula memang dapat menaikkan berat badan dengan efektif, tapi juga akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak yang bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya.

Anak-anak yang belum genap berusia 2 tahun tidak dianjurkan mendapatkan tambahan gula sama sekali, baik dari makanan atau minuman.

Sementara itu, anak-anak berusia 2–18 tahun dianjurkan mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh gula per hari.

Kerugian Mengonsumsi Susu Kental Manis

Berikut ini adalah beberapa kerugian yang bisa dialami anak bila sering mengonsumsi susu kental manis:

  1. Gigi berlubang

Segala yang dikonsumsi anak bisa memengaruhi kesehatan giginya. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, seperti susu kental manis, dapat menyebabkan gigi berlubang dan sakit gigi, apalagi jika kebersihan gigi dan mulutnya juga kurang terjaga.

  1. Obesitas

Selain karena tinggi kalori, minuman tinggi gula, termasuk susu kental manis, dapat membuat anak lebih suka makanan-makanan manis. Hal ini dapat membuat anak mengonsumsi jauh lebih banyak kalori daripada yang sebenarnya ia butuhkan.

Ditambah lagi, makanan dan minuman tinggi gula sangat cepat diproses tubuh, sehingga membuat orang yang mengonsumsinya cepat lapar lagi.

Akibatnya, anak akan lebih sering makan dengan pilihan makanan yang kebanyakan tinggi gula dan kalori. Pola makan seperti ini bisa dibilang “jalan tol” menuju obesitas.

Resistensi insulin

Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat lagi menggunakan gula darah dengan baik. Jika mengalami resistensi insulin, anak berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, perlemakan hati, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan gangguan siklus menstruasi pada perempuan.

Jadi, mulai sekarang, hindari pemberian susu kental manis kepada anak, ya. Segera ganti dengan susu sapi biasa atau susu formula yang sesuai dengan usia anak.(sis)

Sumber: viva.co.id

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan