Berita

Perilaku Korupsi, Dari Mana dan Apa Penyebabnya?

×

Perilaku Korupsi, Dari Mana dan Apa Penyebabnya?

Sebarkan artikel ini

CIANJURToday – Era globalisasi menjadi zaman moral yang mulai terpuruk. Di balik dampak positif globalisasi, dampak negatif dari globalisasi pasti ada dan dapat terlihat serta terasa dengan jelas. Munculnya berbagai mesin contohnya, traktor bisa menyebabkan banyaknya pengangguran, karena tidak semua orang bisa menggunakan traktor.

Pola hidup sederhana, jujur, rendah hati yang menjadi kebiasaan pola kehidupan masyarakat tradisi kemudian setelah mereka mulai berkenalan dengan globalisasi, masyarakat tersebut mulai mengenal pola hidup hedonistik, hipokrit, dan egois yang menjadi dasar pendorong untuk terlibat dalam persaingan memperebutkan sumber daya yang tak jarang dilakukan dengan berbagai cara yang negatif untuk mendapatkannya.

Contoh dari dampak negatif dari globalisasi adalah munculnya perilaku korupsi, tak perlu ditanyakan kembali bahwa masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan korupsi. Dari berbagai media bahkan setiap tahun kasus korupsi selalu ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia

Pengertian Korupsi

Korupsi bersal dari bahasa Latin, yang terdiri atas kata com dan rumpere. Com yang artinya bersama-sama dan rumpere yang artinya pecah. Di sisi lain, korupsi diartikan sebagai perbuatan tidka jujur yang menyelewengkan dana pemberian untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Dengan melihat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku korupsi secara implisit adalah perilaku yang menyalahgunakan kewenangna, jabatan atau amanah secara melawan hukum untuk memperoleh keuntungan atau manfaat pribadi dan atau kelompok tertentu yang dapat merugikan kepentingan umum.

Faktor Internal Penyebab Perilaku Korupsi

Sifat tamak dapat menjadi unsur penyebab terjadinya korupsi. Bagaimana bisa orang berkecukupan bisa mencuri uang negara? Kalau bukan tamak lantas apa namanya?

Moral yang kurang kuat membuat orang mudah tergoda untuk melakukan tindak korupsi. Ya, tentunya cara yang paling tepat untuk menanggulanginya yaitu lebih mendekatkan diri pada Yang Maha Esa.

Gaya hidup boros membuat orang pelaku tindak korupsi merasa tidak puas, orang yang korupsi takut uangnya habis, karena hidup borosnya itu.

Selain itu, dorongan keluarga yang memiliki pribadi yang kurang baik bisa menjadi pendorong untuk melakukan tindak korupsi.

Faktor Eksternal Penyebab Perilaku Korupsi

Nilai budaya masyarakat yang begitu menghargai orang kaya dapat menjadi faktor terjadinya korupsi.

Kesalahpahaman masyarakat terhadap kerugian akbiat korupsi. Masyarakat cenderung berfikir bahwa kerugian hanya dialami negara, padahal kerugian akibat korupsi dapat dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Seperti pembangunan yang kurang merata.

Masyarkat terbiasa terlibat dalam tindak korupsi dengan cara-cara tertentu dengan tanpa disadari. Sungguh miris memang.

Masyarakat kurang aktif mencegah tindak korupsi karena menganggap bahwa itu tugas negara.

Sebenarnya masih banyak faktor-faktor lain yang tidak bisa dipaparkan satu persatu. Jadi, masihkah kita membiarkan korupsi terus berkecamuk di negeri ibu pertiwi ini? Jawabannya ada pada rasa nasionalisme kita pada Indonesia.

Oleh: Afsal Muhammad

Tinggalkan Balasan