Nasional

Peringati Hari Bahasa ibu, Presiden Jokowi Sapa Warga Gunakan Bahasa Daerah Lewat Twitter

×

Peringati Hari Bahasa ibu, Presiden Jokowi Sapa Warga Gunakan Bahasa Daerah Lewat Twitter

Sebarkan artikel ini
BAHASA: Peringati Hari Bahasa Ibu Internasional, Presiden Jokowi pun turut menyapa warga Indonesia dengan bahasa jawa lewat akun Twitter resminya. (Foto: Istimewa)
BAHASA: Peringati Hari Bahasa Ibu Internasional, Presiden Jokowi pun turut menyapa warga Indonesia dengan bahasa jawa lewat akun Twitter resminya. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Setiap 21 Februari kerap diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Tak mau ketinggalan, pagi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut menyapa warga Indonesia dengan bahasa jawa lewat akun Twitter resminya.

“Saya ingin menyapa Anda semua di seluruh Tanah Air dengan bahasa ibu saya: pripun kabare (apa kabarnya)?” kata Jokowi, dalam akun Instagram resminya @Jokowi, Minggu (21/2/2021).

Jokowi menyebut, Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang dipersatukan dengan bahasa Indonesia. Jokowi pun mempertanyakan masyarakat apakah masih menggunakan bahasa ibu dalam keseharian?

“Indonesia sungguh kaya akan keragaman, dihuni lebih seribu suku bangsa yang berbicara dalam lebih 700 bahasa daerah. Semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia yang kita pahami bersama,” ujarnya.

“Masihkah Anda berbahasa ibu sehari-hari?” imbuhnya.

Unggahan Jokowi tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari para netizen.

“Didaerahku pangilan buat ibu’ MAK. dialah wanita paling berarti dlm hidupku…,” ujar akun @kasrulsani9 singkat.

Akun @ryufujiyama mencuit, ” Aku selalu menjunjung tinggi Bahasa yang ada di Indonesia ini Aku terkejut ternyata ada banyak macam cara pengucapan Apa kabar di Indonesia.”

Sementara akun @fjrptrrhmn mengoreksi sapaan apa kabar dalam bahasa Minang. “pak ahli bahasanya siapa? btw bahasa minang itu bukan “baa kabarnyo? ” tapi “baa kabanyo?” ujarnya.

Akun @Stella_Gobel29 mengaku masih menggunakan Bahasa Ibu. “Masih pak… dan seterusnya akan seterusnya because we love Indonesia,” ujarnya.

Dikutip dari Wikipedia, Hari Bahasa Ibu Internasional yang diselenggarakan setiap 21 Februari dimaksudkan untuk mempromosikan kesadaran linguistik dan keanekaragaman budaya serta untuk mempromosikan multibahasa.

Hari Bahasa Ibu Internasional Pertama kali diumumkan UNESCO pada 17 November 1999 dan secara resmi diakui Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah diadopsinya resolusi PBB 56/262 [2] tahun 2002.

Hari Bahasa Ibu adalah bagian dari inisiatif “untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh masyarakat di dunia” seperti yang diadopsi oleh Sidang Umum PBB pada 16 Mei 2007 dalam resolusi PBB 61/266, yang juga menetapkan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional.

Ide untuk merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional adalah inisiatif dari Bangladesh. Di Bangladesh, 21 Februari adalah hari peringatan ketika orang-orang Bangladesh (waktu itu Pakistan timur) memperjuangkan pengakuan atas bahasa Bangla. Hal ini juga dirayakan di Benggala Barat, India.

Hari Bahasa Ibu Internasional adalah hari libur nasional di Bangladesh. Resolusi tersebut disarankan oleh Rafiqul Islam dan Abdus Salam, Bengali yang tinggal di Vancouver, Kanada.

Mereka menulis surat kepada Kofi Annan pada 9 Januari 1998, memintanya mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa-bahasa dunia dari kepunahan dengan mengumumkan Hari Bahasa Ibu Internasional.(sis)

Tinggalkan Balasan