Berita

Peringati HKAN, Himpec Kemah Bareng di Mandala Wangi

×

Peringati HKAN, Himpec Kemah Bareng di Mandala Wangi

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Peringati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Himpunan Mahasiswa Peduli Cianjur (Himpec) kemah bersama di Mandala Wangi Cipanas pada Sabtu (8/8/2020) dan Minggu (9/8/2020). Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan sense of belonging atau rasa memiliki mahasiswa Cianjur terhadap daerahnya sendiri.

Majelis Pertimbangan dan Konsultasi Himpec, Isal Salman Alfarizi, mengatakan kegiatan tersebut dilakukan bersama mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa Daerah (Omda). Kegiatan itu menghadirkan pihak KLHK serta Balai Besar TNGGP untuk mengedukasi beberapa hal.

“Di antaranya konservasi alam, pemanfaatan dan pelestarian SDA, dan juga pengelolaan potensi alam daerah. Kemudian mengenai sense of belonging atau rasa memiliki yang harus ditingkatkan dari mahasiswa Cianjur terhadap daerahnya sendiri,” kata Isal kepada Cianjur Update, Selasa (11/8/2020).

Ia menuturkan, kegiatan dalam memperingati HKAN itu diikuti sekitar 50 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Seperti Unsur, Unpi, STAI Al-Azhary, STISIP Guna Nusantara, dan STIT Al-Azami. Selain itu, hadir pula mahasiswa dari daerah lain seperti dari IPB, Telkom University, UIN Bandung, dan Unikom.

Kegiatan tersebut juga dilakukan rangka silaturahmi antarmahasiswa. Ia berharap mahasiswa Cianjur dapat lebih mengembangkan potensi sumber daya alam sebagai bentuk kontribusi.

Rasa Memiliki

Kepala Seksi Ditjen KKH KLHK RI, Ihwan, menyampaikan bahwa keanekaragaman hayati perlu dijaga, dirawat, dan dilestarikan. Binatang asing perlu dikembalikan ke daerah asal, bukan dilepas begitu saja di alam liar yang bukan daerah asalnya.

Solusi konservasi yaitu perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan. Prinsip pembangunan berkelanjutan ada tiga aspek, yaitu secara ekologi alam harus lestari, pertumbuhan ekonomi dan kelanjutan sosial. Tidak boleh ada satupun yang tertinggal.

“Mahasiswa cianjur harus punya sense of belonging yaitu rasa memiliki terhadap alam khususnya alam Cianjur,” terangnya.

Kepala Bidang Teknis Balai TNGGP, Buana, mengatakan Gunung Gede Pangrango merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah. Bukan hanya sebagai hulu mata air saja, hasil bumi dan berbagai sumber daya alam lainya masih banyak yang belum terkelola.

Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk memaksimalkan sumber daya alam tersebut untuk berbagai keperluan. Mulai mengelola alam untuk kebutuhan pangan, untuk dunia pariwisata, dan lainnya.

“Gunung Gede Pangrango juga perlu dirawat oleh semua pihak dan pemuda harus menjadi pelopor dalam merawat dan melestarikan,” tandasnya.(ian/rez)

Tinggalkan Balasan