Berita

Perkesit Alami Kriris Keuangan dan Pemain, Bagaimana Nasibnya di Liga 3?

×

Perkesit Alami Kriris Keuangan dan Pemain, Bagaimana Nasibnya di Liga 3?

Sebarkan artikel ini
Perkesit Alami Kriris Keuangan dan Pemain, Bagaimana Nasibnya di Liga 3?
KRISIS: Perkesit Cianjur alami krisis keuangan dan pemain hingga terancam tidak ikut Liga 3. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Persatoean Kesebelasan Indonesia Tjianjoer (Perkesit) Cianjur kini tengah mengalami krisis keuangan dan pemain yang bisa diandalkan mewakili Cianjur dalam kompetisi Liga 3.

Meskipun saat ini wacana Liga 3 belum bisa diprediksi secara pasti, namun berbagai kendala yang dialami Perkesit bisa saja membuat klub asal Kota Santri itu, terancam tidak bisa mengikuti kompetisi.

Sekretaris Umum Perkesit, Eka Merdeka mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi awal ketidakjelasan eksistensi Perkesit di kancah persepakbolaan.

“Dua tahun ke belakang sebelum pandemi, memang sempat keluar jadwal Liga 3. Lalu kami gelar seleksi di Stadion Badak Putih, namun karena kendalanya waktu itu pandemi, akhirnya dari pusat memutuskan bahwa Liga 3 tidak digelar,” ujarnya kepada Cianjur Today, Senin (27/9/2021).

Eka menjelaskan, saat ini Liga 1 telah digelar dan telah memainkan beberapa pertandingan. Bahkan, Liga 2 pun sudah digelar dengan berbagai pembatasan.

“Untuk kepastian Liga 3, kami masih menunggu dari Asprov Provinsi PSSI, karena biasanya dimulai setelah diselenggarakannya Liga 2,” tuturnya.

Saat ini, menurut Eka, keuangan menjadi salah satu kendala tim yang bermarkas di Stadion Badak Putih ini untuk tampil menjalani kompetisi Liga 3.

“Sedangkan di Cianjur, siapa yang mau mendanai. Jujur, kami tidak akan menutupi, karena saat ini memang sedang terjadi krisis akibat pandemi,” jelasnya.

Eka menjelaskan, apabila Perkesit tidak mengikuti Liga 3, maka sanksi akan diterima adalah pencoretan Kabupaten Cianjur sebagai anggota Asprov PSSI.

“Yang lebih berat, jika Perkesit tidak mengikuti (Liga 3), tentunya akan otomatis dicoret dari keanggotaan Asprov PSSI,” terang dia

Selain itu, akibat ketidakpastian kompetisi serta kendala keuangan, membuat Perkesit ditinggalkan banyak pemain bertalenta dan lebih memilih menyebrang ke klub sepakbola lain.

“Karena sepak bola itu mahal luar biasa biayanya. Kita tidak mau membebankan tenaga anak-anak, sedangkan kami tidak ada timbal balik. Banyak pemain yang mulai pindah klub, karena sampai sekarang belum ada kepastian Liga 3 akan bergulir atau tidak,” tutupnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan