Berita

Perumdam Tirtamukti Jamin Ketersediaan Air di Cianjur

×

Perumdam Tirtamukti Jamin Ketersediaan Air di Cianjur

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Perumdam Tirtamukti Kabupaten Cianjur menjamin ketersediaan air di beberapa daerah. Namun, masih ada lokasi yang harus dilakukan pergiliran distribusi air karena dampak musim kemarau.

Direktur Teknis Perumdam Tirtamukti Cianjur, Syamsul Hadi, mengatakan pergiliran air masih dilakukan di cabang Pacet. Sebab, daerah itu sumber airnya berasal dari Taman Nasional Gunung Gedé Pangrango (TNGGP).

“Kita sudah masuk musim kemarau dari kemarin sumbernya saja sudah rebutan dengan petani. Makanya kemarin sempet digilir sampai sekarang. Mudah-mudahan tidak berlangsung lama karena curah hujan sudah mulai konstan,” tuturnya saat ditemui Cianjur Update, Kamis (17/09/2020).

Ia mengakatan di daerah lain khususnya Cianjur Kota tidak ada pergiliran karena air masih mencukupi. Hanya, beberapa waktu lalu sempat mengalami gangguan pipa di pertigaan Jalan Siliwangi dan Jalan Pangeran Hidayatullah.

“Pipa induk sampai saat ini belum merata. Karakteristik kita untuk pipa induk ketika selesai perbaikan perlu waktu untuk recovery. Jadi itu dari pipa induk tekanannya harus buang anginnya, wash out dulu, sehingga karakteristiknya gravitasinya dari bawah dulu baru ke atas merambat,” kata dia.

Pemulihan tersebut perlu waktu sekitar tiga hari sampai satu pekan. Maka dari itu, Perumdam Tirta Mukti beserta tim di lapangan terus bergerak.”Terutama daerah-daerah yang atas, daerah Kopem masih belum bisa menerima secara konstan,” kata dia.

Jamin Ketersediaan Air

Ia menjamin ketersediaan air di daerah Cianjur, khususnya perkotaan tetap konstan walaupun di musim kemarau karena bersumber dari mata air. “Justru yang berpengaruh itu dari air permukaan karena musim kemarau itu kan debit air menurun jadi masalah buat kita,” ujar dia.

Tim di lapangan kerap kesulitan mencari titik kebocoran akibat jalan yang keras karena dibeton. Meski demikian, ia tidak bisa menyalahkan beton karena jalan memang harus bagus dan kuat.

“Kesulitan kami itu mendeteksi kebocoran sebelah mana karena penanganan agak lambat itu dari situ juga. Nggak mungkin kita harus bongkar sekian meter untuk menemukan titik itu. Tapi satu sisi pembangunan harus seperti itu jangan harus bagus harus kuat satu sisi kita juga kesulitan manakala harus mencari kebocoran di bawah coran beton.” tukasnya.(afs/rez)

Tinggalkan Balasan