CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Perusahaan e-commerce JD.id mengumumkan bangkrut dan tutup operasinya. Dalam sebuah pernyataan, manajemen perusahaan mengungkapkan bahwa alasan utama dari kebangkrutan adalah karena kondisi pasar yang sulit dan kompetisi yang semakin ketat.
JD.com membuat keputusan strategis untuk berkembang di pasar internasional, fokus pada jaringan rantai pasok lintas-negara. Menurut Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, inti dari strategi ini adalah logistik dan pergudangan. Keterangan ini dikutip pada Selasa (31/1/2023).
Baca Juga:Akhir Dari JD.ID, Tutup Total Pada 31 Maret 2023
“Tutupnya layanan di Indonesia merupakan keputusan strategis,” kata dia.
Nasib para pegawai JD.id karena bangkrut juga menjadi perhatian, dengan manajemen mengatakan bahwa mereka akan berusaha untuk membantu pegawai dalam mencari pekerjaan baru.
“Untuk hal ini, saya belum bisa memberikan statement,” ujarnya melalui pesan singkat seperti dikutip CNBC Indonesia.
Minggu lalu, JD.id menutup layanannya JDLExpress Indonesia. Perusahaan mengumumkan penutupan ini melalui situs resmi mereka.
“LayananJDLExpress Indonesia nonaktif per tanggal 22 Januari 2023. Apabila terdapat kendala dengan pengiriman paketmu, silakan hubungi Customer Experience kami,” tulis pernyataan JDLExpress Indonesia.
