banner 325x300
Berita

Pilu! Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Reyot dan Sempit di Campaka

×

Pilu! Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Reyot dan Sempit di Campaka

Sebarkan artikel ini
Pilu! Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Reyot dan Sempit di Campaka
REYOT: Satu keluarga tinggal di rumah reyot dan sempit di Campaka. (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Campaka – Kisah satu keluarga tinggal di gubuk reyot dan sempit di Kampung Sukamukti, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Cianjur, membuat pilu siapapun yang melihat.

Pantauan Cianjur Update di lokasi, terlihat kondisi rumah yang sangat memprihatinkan tersebut merupakan milik pasangan suami istri, Rohman (60) dan Iit Rosita (45) bersama ketujuh orang anaknya.

“Anak semuanya ada sembilan, tapi yang dua sudah menikah dan sekarang tinggal di luar kota. Sementara yang tujuh orang tetap bersama kami di sini,” ujar Iin kepada Cianjur Update saat ditemui di rumahnya, Minggu (1/8/2021).

REYOT: Satu keluarga tinggal di rumah reyot dan sempit di Campaka. (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

Dalam rumah berukuran 2×4 meter itu, tidak nampak lampu yang terang. Semuanya nampak gelap, dinding kayu terlihat rapuh, serta banyak lubang di mana-mana. Tak heran jika hujan datang, maka rumah inipun akan basah karena bocor.

Meskipun dalam kondisi terbatas tersebut, namun Rohman dan sang istri terlihat tetap bahagia menjalani kehidupannya. Bahkan, anak-anak mereka tidak pernah protes dan tetap semangat belajar, meskipun harus beralaskan karung bekas.

“Tidak ada listrik di sini, karena daripada dibayarkan listrik lebih baik dibelikan makanan untuk bertahan hidup. Kalau tidak ada beras, kami kadang makan pisang, singkong atau umbi-umbian untuk makanan pokok sehari-hari. Apa saja, asalkan bisa makan,” paparnya.

Iin mengaku, sudah hampir dua tahun menempati gubuk berukuran kecil itu. Sebelumnya ia memiliki rumah, tetapi rumah itu dijual untuk biaya suaminya bekerja ke luar kota. Namun, setelah suaminya kembali pulang tidak membawa apa-apa.

REYOT: Satu keluarga tinggal di rumah reyot dan sempit di Campaka. (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

Selain itu, Iin mengaku, selama ini belum pernah mendapatkan bantuan seperti bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) atau bantuan lain dari pemerintah.

“Saya belum pernah dapat bantuan. Sembako belum pernah, hanya dari desa dan tetangga,” ungkapnya.

Sehari-hari, Rohman hanya bekerja serabutan dengan pendapatan sekitar Rp20 ribu per harinya. Bahkan, terkadang tidak memiliki penghasilan.

“Bapak kerja serabutan, sehari paling Rp10-Rp20 ribuan. Anak-anak saya sekarang masih sekolah dasar dan yang sudah nikah pun hanya sampai SD. Karena kalau melanjutkan ke SMP tidak ada biaya,” tuturnya.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Cimenteng, A Haris Suryadi mengatakan, pihak pemerintah desa sudah melakukan pendataan untuk mengajukan pembangunan rutilahu bagi keluarga Rohman.

“Untuk rutilahu dan bedah rumah, sudah kami ajukan ke Dinas Sosial yang dibantu oleh pihak pemerintah Kecamatan Campaka. Secepatnya kami perhatikan,” tutupnya.(ct10/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan