Berita

Plt Bupati dan Kapolres Gelar Mediasi Bahas Pengibaran Bendera Tauhid di Cianjur

×

Plt Bupati dan Kapolres Gelar Mediasi Bahas Pengibaran Bendera Tauhid di Cianjur

Sebarkan artikel ini
Gelar Mediasi Bahas Pengibaran Bendera Tauhid di Cianjur
Gelar Mediasi Bahas Pengibaran Bendera Tauhid di Cianjur

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Plt Bupati dan Kapolres Cianjur melakukan mediasi di Pendopo Cianjur bersama sejumlah tokoh agama serta panitia pelaksana HSN, Kamis (24/10/2019) untuk menghindari kesalahpahaman mengenai pengibaran bendera Tauhid ketika acara berlangsung.

Berdasarkan laporan yang diterima Humas Polres Cianjur, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, KH Abdul Halim mengatakan bahwa ia telah melihat kejadian bendera tauhid tersebut di media sosial dan seharusnya Hari Santri Nasional dapat memberikan contoh santri yang berakhlak.

Selain itu, KH Abdul Halim pun menyesalkan acara Hari Santri Nasional yang dilaksanakan pada waktu sholat. Selain itu, dia mengimbau agar segala hal yang membuat perpecahan dapat dihilangkan.

Sementara itu, Ketua Pelaksana HSN, H Pipin meminta maaf atas segala hal yang terjadi di dalam kegiatan yang diselenggarakan di Alun-alun Cianjur tersebut.

Salah seorang panitia HSN, HM Ichsan menuturkan, sebelumnya sudah melakukan bersama pihak kepolisian bahwa pada pelaksanaan tablig akbar tidak akan ada bendera yang berkibar termasuk bendera merah putih. Namun saat kejadian tidak ada seorang pun aparat yang mengamankan peristiwa itu.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, kesalahpahaman terkait pengibaran bendera bendera tersebut harus didamaikan. Kapolres menuturkan, pihaknya tidak hanya menyosialisasikan bendera yang dilarang kepada  masyarakat, tapi juga terhadap pihaknya sendiri.

Kapolres pun mengatakan bahwa bukan berarti aparat tidak tegas. Tetapi kedepannya, jika dalam sebuah kegiatan terdapat permasalahan, yang pertama mengambil tindakan adalah panitia terlebih dahulu

Sementara itu, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengimbau kejadian tersebut tidak terulang kembali di waktu yang akan datang. Dia berharap, Cianjur aman dan kondusif, tidak ada satu masalahpun agar pelaksanaan ibadah nyaman.

Sementara Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakesbangpol) Kabupaten Cianjur, Dadan Ginanjar meminta maaf karena sosialisasi pihaknya yang dinilai dangkal dan tidak menyeluruh. Dia pun menyinggung tentang pencabutan HAM HTI.(ct1)

Tinggalkan Balasan