Berita

PMI yang Terlantar di Saudi Arabia Akan Segera Dipulangkan

×

PMI yang Terlantar di Saudi Arabia Akan Segera Dipulangkan

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Enam orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur sempat terlantar selama kurang lebih enam bulan di agensi Syarikah Annas Manpower, Saudi Arabia. Mereka akan dipulangkan pada Selasa (18/08/2020) dan Kamis (20/08/2020).

Ketua DPC Astakira Cianjur, Ali Hildan, mengatakan PMI yang habis kontrak dan sempat terlantar selama enam bulan di Syarikah Annas Menpower, Saudi Arabia akan segera di pulangkan. Kabar itu diketahui setelah mendapat data dari salah seorang staf Syarikah Annas Manpower.

“Diketahui ada enam orang PMI asal Cianjur dari keseluruhan total 48 orang PMI,” ujarnya, Senin (10/08/2020).

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang sudah membantu proses pemulangan PMI tersebut. Ia pun meminta kepada pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur untuk ikut serta dalam mendampingi pemulangan ke enam PMI asal Cianjur.

“Pemulangan nya Insya Allah pada tanggal 18 dan 20 Agustus 2020,” imbuhnya.

Telah Habis Kontrak

Sebelumnya di beritakan, tiga orang PMI asal Cianjur sudah 6 bulan terlantar di Syarikah Annas Menpower, Saudi Arabia. PMI tersebut sudah habis kontrak dan menuntut untuk segera di pulangkan ke Cianjur.

Ketua DPC Astakira Cianjur, Ali Hildan, mengatakan Jumlah PMI yang habis kontrak itu seluruhnya ada 50 orang. Namun, ada tiga orang PMI yang merupakan warga Cianjur. Mereka masih di berada agensi Syarikah Annas Menpower yang berada di Alwadi, Riyad, Saudi Arabia.

“Sudah enam bulan mereka di kurung di Syarikah, menunggu kepastian untuk pulang ke tanah air. Hingga perbekalan untuk makan sehari-hari pun sudah habis,” ujar Ali, saat diwawancara, Rabu (29/7/2020).

Ali menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KBRI yang ada di Saudi Arabia. Menurut KBRI, pihaknya sedang mengupayakan seluruh PMI yang sudah habis kontrak itu bisa pulang.

Namun, ada kendala dikarenakan dari pihak agensi Syarikah Annas Menpower merasa keberatan untuk membelikan tiket untuk para PMI tersebut.

“Pihak Syarikah merasa keberatan membelikan tiket, karena tiket sekarang ini lagi mahal,” jelasnya.

Menurut Ali, dengan adanya permasalahan itu pihak Pemerintah harus hadir. Merupakan kewajiban Negara untuk melindungi, apalagi menyangkut keselamatan warga nya yang terlantar di negara lain.

“Negara harus melindungi dan memberikan solusi supaya warganya yang sudah habis kontrak itu bisa segera pulang ke Indonesia,” harapnya.(ian/afs)

Tinggalkan Balasan