banner 325x300
Gaya Hidup

Pro Kontra! Tren Ikoy-ikoyan Dianggap Tumbuhkan Mental Pengemis, Ini Kata Psikolog

×

Pro Kontra! Tren Ikoy-ikoyan Dianggap Tumbuhkan Mental Pengemis, Ini Kata Psikolog

Sebarkan artikel ini
Pro Kontra! Tren Ikoy-ikoyan Dianggap Tumbuhkan Mental Pengemis, Ini Kata Psikolog
IKOY: Tren ikoy-ikoyan disebut tumbuhkan mental pengemis pada masyarakat. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM – Tren Ikoy-ikoyan yang pertama kali dicetuskan YouTuber sekaligus influencer, Arief Muhammad kini menuai banyak pro kontra dan kehebohan.

Pasalnya, setelah banyak dipuji karena membahagiakan followersnya dengan memberikan barang-barang yang mereka inginkan, kini ikoy-ikoyan justru dianggap menumbuhkan mental pengemis pada masyarakat.

Opini kontra ini kebanyakan datang dari kalangan para artis yang kerap ditodong followersnya untuk mengikuti tren Ikoy-ikoyan.

Beberapa di antaranya ada Nana Mirdad, Chelsea Olivia, dan Audi Marissa. Mereka dengan tegas menolak mengikuti tren dan membiasakan followersnya meminta-minta.

“Saya enggak mengikuti tren ikoy-ikoyan. Saya tidak mau mengajarkan untuk followers saya menjadi orang yang minta-minta yah (pengemis),” tulis Chelsea di akun Instagramnya.

Ikoy-ikoyan Menurut Psikolog

Pendapat berbeda datang dari Psikolog Lucia Peppy yang menganggap bahwa kegiatan ini merupakan pembelajaran sosial yang wajar.

“Saya sih melihat ini tuh transaksional yang wajar karena ini mereka belajar dari pola pembelajaran sosial,” ujar Poppy, Kamis (05/08/2021).

Menurutnya, pembelajaran sosial terjadi ketika orang melihat ada perilaku yang menguntungkan, sehingga ada tendensi untuk melakukan hal serupa agar mendapatkan keuntungan yang sama.

Namun dalam hal ini, masyarakat memang menjadi memiliki kebiasaan untuk mengambil jalan instan demi memenuhi kebutuhannya dengan menghubungi artis atau selebgram favoritnya.

Pakar dari Universitas Gadjah Mada ini menuturkan, tren ini sebenarnya menjadi bentuk lain dari give away, hal yang sebelumnya sudah menjadi tren yang biasa di media sosial.

Karena ternyata bukan hanya selebgram dan tokoh publik yang diminta menggelar Ikoy-ikoyan, namun juga diikuti oleh beberapa online shop untuk membagikan produknya kepada para pelanggan yang beruntung.

“Sebetulnya ini adalah satu tren di media sosial, kebetulan trennya ini berkaitan dengan mentalitas tertentu yang ternyata negatif,” tambahnya.

Adapun terkait kritik soal mental mengemis yang dikatakan sejumlah selebgram dan artis, ia menganggap hal itu terjadi karena ada satu pihak yang diuntungkan dan lainnya dirugikan.

Dalam kasus ini, mereka (yang menolak) menjadi pihak yang dirugikan dan kewalahan sehingga memicu rasa kesal maupun tidak suka.

Paksaan dan todongan untuk melakukan aksi berbagi yang sama ini kemudian menciptakan kondisi yang sulit untuk para selebgram lainnya.

Terlebih lagi, para sosok populer di media sosial kini dinilai dari cara mereka bersikap secara sosial di dunia maya.

“Itu kan jadi buat mereka sulit,” paparnya.

Meski begitu, Arief Muhammad tetap meminta maaf kepada public figure yang mendapat serangan tren ‘Ikoy-ikoyan’ yang dicetuskan oleh dirinya. Ia pun meminta maaf melalui unggahan Instagram Story.

“Rachel dan mungkin sekalian mau ngomong ke temen-teman lain yang ditagihin followers-nya untuk ikoy-ikoyan.. gue minta maaf, yaa (emoji angkat tangan),” bunyi permintaan maaf Arief, yang diunggah ulang oleh salah satu akun infotainment.

Arief mengaku, bahwa pihaknya tidak pernah meminta netizen untuk melakukannya ke public figure yang lain.

“Di sini nggak pernah nyuruh orang untuk nagih ke artis/influencer favoritnya. Jadi kalau kalian keganggu, maafin yaa. Jangan dijadiin beban,” pungkasnya.(ega/sis)

Sumber: Kompas.Com

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan