Berita

Puluhan Mantan KPM PKH Desa Nanggalamekar Ikuti Pelatihan Usaha Mandiri

×

Puluhan Mantan KPM PKH Desa Nanggalamekar Ikuti Pelatihan Usaha Mandiri

Sebarkan artikel ini
Puluhan Mantan KPM PKH Desa Nanggalamekar Ikuti Pelatihan Usaha Mandiri
PELATIHAN: Puluhan mantan KPM PKH di Desa Naggalamekar Ciranjang mengikuti pelatihan bercocok tanam dan usaha mandiri. (Foto: Apip Samlawi/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Puluhan mantan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengundurkan diri dari anggota PKH secara sukarela (Garaduasi) di Desa Nanggalamekar Kecamatan Ciranjang, mengikuti berbagai pelatihan usaha mandiri.

Pelatihan tersebut meliputi bercocok tanaman sayuran hidroponik yang berlokasi di Kebun Hidroponik Nanggala Farm Kampung Pasir Jengkol RW 02 Desa Nanggalamekar.

Para pelatih usaha mandiri hidroponik tersebut dipandu langsung dari tim Pertanian Vedka Cianjur, Ir Bambang Winarno, pemilik kebun hindoponik Darjo Tinus, Pendamping PKH, dan tokoh masyarakat Desa Nanggalamekar.

Salah seorang mantan KPM PKH warga Desa Nanggalamekar, Yati Sumyati (40) menjelaskan, pihaknya mengaku telah menjadi KPM PKH selama dua tahun, namun jauh sebelumnya di tahun pertama, pihaknya sudah merasa malu pada warga keluarga lain yang ekonominya lebih kurang beruntung.

“Setelah adanya anjuran Garaduasi dari Kemensos, khususnya yang dianggap sudah mampu, maka pihaknya merupakan orang pertama yang menyatakan mengundurkan diri KPM PKH dengan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun,” jelasnya kepada Cianjur Today, Sabtu (27/2/2021).

Tapi setelah keluar, lanjut Yati, ternyata pihak Kemensos dengan melalui pendamping PKH, diarahkan untuk menjadi pengusaha mandiri, hingga dilatih berbagai keterampilan usaha. Di antaranya cara bercocok tanaman dengan media pot, polibex, plastik bekas minuman mineral atau cara hidroponik.

“Para mantan KPM PKH ke depannya tidak akan membeli bahan baku sayuran seperti kangkung, bayam, selada bokor, cabai, bawang, tomat, dan bahan sayuran lainnya lagi. Karena dengan adanya pelatihan tersebut, kami mampu hidup mandiri dan tidak tergantung pada pemerintah,” paparnya.

Sementara itu, Pendamping PKH Desa Nanggalamekar, Diana Arumy (44) menambahkan, KPM PKH warga Desa Nanggalamekar seluruhnya sebanyak 780 KPM lebih yang didampingi tiga orang pendamping. Sedangkan KPM yang didampingi pihaknya sebanyak 330 KPM dan sekarang yang yang sudah mengundurkan diri secara sukarela sebanyak 20 KPM PKH.

“Seluruh mantan KPM PKH tidak dibiarkan begitu saja, melainkan dilatih dan diberi pengetahuan, wawasan, dan diberi berbagai macam pelatihan usaha, agar mereka bisa hidup secara mandiri,” ungkapnya.

Diana mengungkapkan, tujuan para mantan KPM PKH yang secara sadar mengundurkan diri tiada lain hanya untuk bagi kesempatan pada warga yang belum mendapatkan PKH.

“Karena ke depannya KPM PKH tersebut akan diberikan pada warga yang dianggap lebih membutuhkan,” pungkasnya.(asi/sis)

Tinggalkan Balasan