Berita

Putus Penularan Covid-19, PMI Cianjur Bekali Masyarakat dengan Keterampilan Surveilans

×

Putus Penularan Covid-19, PMI Cianjur Bekali Masyarakat dengan Keterampilan Surveilans

Sebarkan artikel ini
Putus Penularan Covid-19, PMI Cianjur Bekali Masyarakat dengan Keterampilan Surveilans
PEMBEKALAN: PMI Kabupaten Cianjur bekali relawan desa dengan keterampilan surveilans berbasis masyarakat. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur membekali para relawan desa dengan keterampilan surveilans berbasis masyarakat.

Keberadaan Relawan PMI yang berada di desa atau yang lebih dikenal dengan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), memiliki peran yang sangat penting dalam memutus mata rantai penularan Virus Covid-19.

Kegiatan itu dilakukan PMI Kabupaten Cianjur kepada Tim Sibat Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet dan Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas dengan nama Orientasi Pembekalan Survelains Berbasis Masyarakat pada Rabu (25/8/2021).

Berbagai keterampilan yang didukung dengan sarana dan prasarana pun diberikan pada para relawan. Hal tersebut untuk memastikan derap langkah yang dilakukan, sudah berjalan sesuai SOP sekaligus semua relawan dalam keadaan aman saat bertugas di lapangan.

Sekretaris PMI Cianjur, Hery Hidayat mengatakan, Orientasi Pembekalan Survelains Berbasis Masyarakat ini merupakan aplikasi dari Program Penguatan dan Percepatan Respon Penanganan Covid-19 berbasis Masyarakat.

“Program ini merupakan dukungan PMI Pusat dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) bagi Tim Sibat Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet dan Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur,” ujarnya kepada Cianjur Today, Selasa (31/8/2021).

Pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Program KOICA ini. Sehingga, kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan output yang terbaik bagi masyarakat sekitar.

“Relawan sebagai garda terdepan pelayanan kemanusiaan yang di dalamnya termasuk Tim Sibat Desa Sukanagalih dan Desa Sindanglaya sebagai penerima program KOICA ini. Diharapkan semua relawan dapat menyerap dan mengimplementasikan seluruh rangkaian kegiatan dengan baik,” ungkap dia.

Kegiatan ini nantinya, jelas Hery, bermuara pada penyiapan kader handal dan berkualitas sekaligus sebagai survelains di tengah masyarakat yang menyerap segala informasi yang ada.

“Semoga bisa masuk ke semua segmentasi usia atau kelompok dan simpul-simpul yang ada di sekitarnya. Tak lain untuk mendeteksi dan menggali informasi yang berkembang sebagai langkah percepatan penanganan Covid-19,” jelas dia.

Hery menuturkan, fasilitator Puskesmas Cipanas Rubi dan Puskesmas Sukanagalih Reni yang menyampaikan materi tentang Test, Tracing, dan Treatment (3T).

Ia menyebut, Tim Sibat dicetak untuk menjadi tracer atau petugas yang melakukan pelacakan kontak erat.

“Peran mereka kami harapkan optimal agar bersinergi dan dapat membantu pemerintah dalam rangka percepatan penanganan kasus Covid-19,” ungkapnya.

Tim Sibat, lanjutnya, diharapkan memberikan Informasi yang benar terkait Covid-19, termasuk pentingnya karantina dan isolasi mandiri.

“Selain itu, kami terus memberikan edukasi dan pemantauan bagi warga yang melakukan isolasi mandiri dengan secara periodik. Termasuk menanyakan kondisi kesehatan mereka untuk dilaporkan kepada petugas Puskesmas,” terangnya.

Dalam orientasi pembekalan materi Survelains Berbasis Masyarakat tersebut, para peserta juga diberikan berbagai keterampilan dan materi. Seperti; Pengantar Survelains Berbasis Masyarakat, Studi Kasus Masyarakat, Psikological First Aid, dan peran relawan dan pengenalan rumor.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan