CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Le Eminence Hotel Cipanas belum membayarkan gaji puluhan mantan karyawan, yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
Kini para eks karyawan itu masih menunggu kejelasan terkait pembayaran sisa gaji dari pihak hotel.
Salah satu mantan karyawan Le Eminence Hotel, Angga Putra Pamungkas (30) mengatakan, permasalahan ini dimulai sejak awal pandemi Covid-19 yang mempengaruhi sektor perhotelan.
“Saat awal pandemi karyawan sempat diistirahatkan selama satu bulan. Masuk bulan kedua, karyawan sudah dipanggil masuk kembali dan saat itu gajinya yang dibayarkan hanya setengahnya saja,” ujarnya kepada Cianjur Update, belum lama ini.
Ia mengungkapakan sebelumnya ada kesepakatan antara pihak hotel dan karyawan bahwa setengah gaji yang belum dibayarkan akan dilunasi oleh pihak hotel.
“Jadi Agustus 2020 itu pihak hotel mengumpulkan karyawan dan menyatakan setengah gaji yang belum dibayarkan akan dilunasi oleh hotel. Namun belum ada kepastian terkait skema dan waktu pembayarannya seperti apa,” jelasnya.
Sedikit demi sedikit, para karyawan mengundurkan diri. Hal ini terjadi sejak akhir Desember 2020 sampai pertengahan 2021.
Puluhan karyawan dari berbagai departemen dan posisi keluar, namun sisa gajinya belum dibayarkan. Jumlahnya pun terbilang cukup besar.
Pihak hotel pernah beberapa kali memberikan uang ke sejumlah mantan karyawan. Besarannya beragam.
Namun yang membuat para eks karyawan heran, saat beberapa kali menerima uang, mereka tidak mengetahui detailnya untuk pembayaran apa. Sebab selain gaji, bekerja di hotel ada uang lain salah satunya service in charge.
“Di hotel itu ada dua, gaji sama service. Yang besar itu service lebih dari gaji. Pembayarannya juga gak jelas, misalnya nerima uang 2 juta. Gak jelas ini uang apanya,” tambah dia.
Sempat Tempel Pengumuman
Di tahun 2020, pihak manajemen hotel sempat menempel informasi di mading terkait beberapa hak karyawan apa saja yang belum dibayarkan. Namum sejak awal 2021, pengumuman itu tidak lagi ditempel.
Menurut sepengetahuannya, okupansi hotel meskipun pandemi tidak pernah di bawah 50 persen. Bahkan keuntungan tahun 2020 saat pandemi lebih besar dari 2019 sebelum pandemi melanda.
“Di November 2020 lebih besar dari 2019. Kan saya supervisor bisa ngecek, semua karyawan yang jeli bisa akses ke situ. Target Eminance Juni 2020 itu Rp6 miliar, tapi itu di Covid bisa dilampaui,” tambahnya.
Namun disayangkan, hak mantan karyawan yang jumlahnya puluhan belum sepenuhnya dibayarkan. Baik itu gaji atau pun service in charge.
Kata dia, sisa gaji yang belum dibayarkan berbeda. Mulai dari Rp2,5 juta, Rp25 juta, hingga di atas Rp35 juta tergantung posisi.
“Ada yang tinggal Rp2 juta lagi dan yang terbesar ada yang Rp40 jutaan. Pukul ratanya level staf di atas Rp20 juta, supervisor itu Rp35 juta,” ujarnya.
Ia juga menyebut, pihak hotel beberapa kali mengadakan kegiatan dengan biaya yang tidak sedikit.
Hal itu pun disayangkan karena menurutnya, mengapa pihak hotel tidak menggunakan anggaran yang ada untuk melunasi kewajibannya kepada mantan karyawan.
Angga menjelaskan, para mantan karyawan itu sudah mengadu pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur.
Namun ia menyayangkan belum ada tindakan tegas mengenai masalah ini. Pihaknya pun akhirnya melayangkan surat audiensi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi mengatakan, beberapa perwakilan mantan pegawai hotel tersebut sudah beraudiensi dengan Dewan menyampaikan keluhannya.
Namun sayang, pada audiensi tersebut tidak dihadiri pihak Le Eminance Hotel, hanya perwakilan mantan karyawan, Disnakertrans, dan Komisi D.
Jika dalam audiensi berikutnya tidak hadir, Sahli menyebut pihaknya akan mendatangi hotel yang berada di Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur itu.
Agar berita berimbang, Cianjur Update beberapa kali mengonfirmasi permasalahan ini ke pihak Le Eminance Hotel. Namun hingga berita ini diterbitkan belum ada ketetangan atau klarifikasi terkait hal ini.
Sedangkan sampai saat ini Cianjur Update masih mencoba mengonfirmasi ke pihak Disnakertrans Cianjur mengenai permasalahan ini (*)
