Berita

Ribuan Pelaku Pariwisata di Cianjur Dapat Bantuan Sembako Kemenparekraf

×

Ribuan Pelaku Pariwisata di Cianjur Dapat Bantuan Sembako Kemenparekraf

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pelaku pariwisata di Kabupaten Cianjur mendapatkan bantuan sembako extra fooding dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap para pelaku usaha pariwisata.

Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, Enung Sri Hayati, mengatakan bantuan tersebut yang baru turun untuk pelaku usaha. Sementara untuk bentuk dana diurus oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur.

“Ada juga bantuan istilah dari Kemenpar itu extra fooding itu yang baru turun. Kalau yang dana itu yang ngurusnya Dinsos tapi bukan khusus untuk pelaku pariwisata,” tuturnya saat dihubungi Cianjur Update, Rabu (20/05/2020).

Kabupaten Cianjur mendapatkan 2.593 paket berbentuk sembako dan semuanya telah didistribusikan. Enung menyebut pendistribusian dilakukan pihak kepolisian.

“Alhamdulillah selesai, yang mendistribusikannya Polres. Jadi dari Kemenpar melalui Polda, ke Polres, dari Polres ke Polsek. Kalau data-data dari kami,” kata dia.

Para pelaku pariwisata yang mendapatkan bantuan itu merupakan pegawai pariwisata. Awalnya Disparpora mengusulkan sekitar 3.000 paket, namun hanya ada sekitar 2.000 yang terverifikasi.

“Dari hotel-hotel kemudian destinasi, jadi mereka yang ada. Kami juga mendistribusikan hotel ini berapa karyawan. Kalau kami usulkan 3000-an, tapi mereka yang memverifikasi dari pihak provinsi dan kementrian. Apabila tak ada data lengkap itu langsung hapus, jadi yang mendapatkan yang datanya lengkap,” ungkap dia.

Paket sembako yang dibagikan berisi berbagai bahan pokok seperti beras dan gula. Ia menyebut hal itu merupakan bentuk dukungan Kemenpar.

“Paketnya bentuknya sembako beras 5 kilo, minyak 2 liter, gula seperti itu. Yang mereka namakan extra fooding merupakan bentuk dukungan, kalau yang berupa uang itu harus dari Dinsos. Jadi Parpora hanya menyiapkan data.” tukasnya.(afs/rez)

Tinggalkan Balasan