banner 325x300
Berita

Ridwan Kamil Puji Cianjur Soal Penanganan Covid-19

×

Ridwan Kamil Puji Cianjur Soal Penanganan Covid-19

Sebarkan artikel ini
Fasilitas Isolasi Ada di Tiap Desa, Ridwan Kamil Puji Cianjur Soal Penanganan Covid-19
PANTAU: Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pantau penanganan Covid-19 di RSUD Sayang Cianjur. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memuji kinerja Kabupaten Cianjur dalam menangani pandemi Covid-19. Hal ini ia sampaikan saat kunjungannya ke RSUD Sayang Cianjur, Selasa (22/6/2021).

Sebelumnya, pria yang karib disapa Kang Emil ini mengunjungi ruang isolasi yang berada di Desa Cimacan, Kecamatan Pacet, Cianjur.

Kedatangannya tak lain untuk memantau kesiapan desa dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berskala Mikro.

Bersama Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana, Ridwan Kamil melihat berbagai ruangan dan fasilitas yang ada di rumah isolasi untuk menangani pasien Covid-19.

Usai memantau rumah isolasi, Kang Emil langsung berkunjung ke RSUD Cianjur yang awalnya akan berkunjung ke RSUD Cimacan, namun urung dilakukan.

Di RSUD Sayang Cianjur, Kang Emil disambut Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman-TB Mulyana, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur dr Irvan Nur Fauzy, dan Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur dr Darmawan.

“Penanganan Covid-19 di Kabupaten Cianjur menjadi salah satu yang terbaik se-Jawa Barat. Hal ini ditandai dengan sudah adanya ruang isolasi di setiap desa,” ujar Kang Emil kepada Cianjur Update, Selasa (22/6/2021).

“Saya crosschek Cianjur menjadi salah satu yang terbaik. Jadi saya apresiasi, tapi jangan terlena karena Covid ini mengajarkan siapa yang terlena pasti tersergap kelengahan,” sambungnya.

Emil menitipkan pesan kepada Bupati Cianjur, Herman Suherman dengan kondisi yang sudah baik ini, agar terus dipertahankan. Ia meminta semua pasien bergejala ringan dan sedang harus menjalani isolasi di fasilitas desa.

“Seluruh desa harus wajib punya ruang isolasi. Tahan oleh puskesmas dan kepala desa, kalau gejala ringan dan sedang gak usah ke rumah sakit. Kalau sudah gejala berat, baru ke rumah sakit,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dengan kondisi keterisian rumah sakit yang makin penuh, ternyata masih banyak pasien bergejala ringan dan sedang yang ingin mendapat perawatan di rumah sakit.

Padahal, lanjutnya, pasien tersebut sebenarnya tidak harus mendapat perawatan di rumah sakit.

“Sehingga yang bergejala sedang dan ringan harus bagi tugas dan mau dirawat di desa, baik puskesmas atau fasilitas isolasi,” ucapnya.

Emil menegaskan, pengadaan ruang isolasi di tiap desa, sudah ada dananya yaitu dari Dana Desa. Yaitu sekitar delapan persen dari dana desa wajib teralokasi untuk pengadaan ruang isolasi.

“Sehingga hanya yang bergejala berat saja yang mendapat perawatan di rumah sakit,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pada umumnya hampir semua desa di Kabupaten Cianjur sudah memiliki fasilitas isolasi mandiri bagi pasien Covid-19.

“Tapi, ada juga beberapa kecamatan yang digabung. Seperti di Sukaresmi, beberapa desa urunan untuk ngontrak rumah dan jadi ruang isolasi. Tapi ada juga desa yang sudah menyiapkan sendiri di masing-masing desa,” ujar Herman.

Herman menegaskan, Kabupaten Cianjur siap memaksimalkan fasilitas isolasi mandiri di desa maupun puskesmas, untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19.

“Jadi yang masuk rumah sakit itu hanya untuk pasien yang terpapar dan sudah bergejala berat saja. Sementara kalau OTG, cukup di tempat isolasi desa atau puskesmas,” tandas Herman.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan