CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Cianjur People Movement (Cepot) menanggapi beredarnya poster di media sosial tentang kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) di RSUD Pagelaran. Sebab, rumah sakit tersebut membutuhkan bantuan APD meskipun saat ini Pemkab Cianjur sudah mengalokasikan anggaran untuk pencegahan penyebaran Covid-19 sebesar Rp100 M.
Poster yang beredar di media sosial bertuliskan “saat ini kami sangat membutuhkan bantuan APD”. Bahkan dalamnya dirinci semua yang dibutuhkan RSUD Pagelaran.
“Ini kok seolah-olah tak ada anggarannya. Kalau mengandalkan bantuan dari masyarakat, bagaimana bisa mencegah peyebaran virus corona secara maksimal? Kalau mengandalkan minta bantuan, lalu anggarannya ke mana?” kata pentolan Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar, Selasa (14/4/2020).
Ia menilai, seharusnya bantuan sukarelawan dari sejumlah pihak hanya dijadikan sebagai tambahan saja. Jangan ada pemikiran untuk mengandalkan bantuan.
“Saya sangat mengapresiasi masyarakat atau pengusaha yang selama ini selalu berkenan memberikan bantuan kepada tenaga medis atau rumah sakit. Bahkan kami berharap lebih banyak pihak lagi untuk bisa saling membantu dalam memerangi virus corona,” ujarnya.
“Hanya saja, jika sebuah rumah sakit pemerintah mengandalkan bantuan, saya rasa tidak pantas dan memalukan. Selain itu juga mengundang curiga soal anggaran yang seharusnya disiapkan,” tambahnya.
Ia menyebutkan, anggaran Rp100 M yang dialokasikan Pemkab Cianjur untuk mencegah wabah Covid-19. Anggaran untuk penanganan kesehatan yang di dalamnya diperuntukkan APD ditetapkan sebesar Rp68.230.000.000.
“Itu anggaran yang cukup besar. Jadi aneh kalau ada rumah sakit pemerintah yang mengandalkan dari bantuan. Padahal anggarannya sudah ditetapkan. Kami berharap, pemerintah lebih serius lagi dalam pencegahan virus corona di Cianjur,” pungkasnya.
Namjn hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak RSUD Pagelaran. Direktur Utama RSUD Pagelaran, dr Awie Darwizar, sulit dihubungi.(*)
