CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Penampakan dan suasana berbeda terasa ketika salat Jumat akan dilaksanakan di Masjid Agung Cianjur, Jumat (17/04/2020). Pasalnya, para jamaah yang masuk semuanya dibagi masker, dan barisan salat pun diberi pembatas berjarak satu meter agar bisa menjaga jarak.
Kebijakan tertuang dalam Seruan Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Polres, Kodim 0608, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Cianjur dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan peribadatan.
Ketua MUI Kabupaten Cianjur, KH Abdul Rauf mengungkapkan, seruan tersebut bersifat imbauan. Ia mengatakan, meskipun masih ada masjid-masjid yang tidak menjaga jarak dalam barisan salat dan jamaahnya tidak memakai masker, kebijakan ini bukan sebuah paksaan.
“Gak apa-apa kalau masjid lain tidak menerapkan. Ini kan sifatnya imbauan. Intinya gini, pemerintah sudah memberikan itu. Jangankan masker, dilarang salat di masjid, tetap saja masyarakat akan ada,” tuturnya ketika ditemui Cianjur Update di Masjid Agung Cianjur, Jumat (17/04/2020).
Selain itu ia pun mengungkapkan, seluruh umat Islam memiliki kemauan yang sama yaitu beribadah salat berjamaah di masjid. Namun, ia menyebut, dengan situasi darurat Covid-19 seperti ini harus ada usaha atau ikhtiar.
“Intinya umat Islam maunya sama salat di masjid, di sisi lain dengan kondisi seperti ini harus ikhtiar karena wajib, seperti memakai masker dan jaga jarak. Jangan gini, celaka itu urusan Allah, tapi kalau berbahaya harus dihindari,” ungkap dia.
Bahkan, ia sempat meminta masker kepada Plt Bupati Cianjur H Herman Suherman bagi jamaah. Kini, seluruh jamaah yang masuk untuk beribadah salat Jumat akan diberikan masker untuk pencegahan.
“Bahkan masker dibagi semuanya, tadi saya minta ke bupati. Minimal 1000 masker, Satpol PP tadi nyegat memberi masker. Akhrinya ya sudah yang mau jumatan, dibagi.” tukasnya.(afs)
