Berita

Satgas Cianjur Berharap Vaksin Sinovac Bisa Efektif Mencegah Varian Baru Covid-19

×

Satgas Cianjur Berharap Vaksin Sinovac Bisa Efektif Mencegah Varian Baru Covid-19

Sebarkan artikel ini
Satgas Cianjur Berharap Vaksin Sinovac Bisa Efektif Mencegah Varian Baru Covid-19
BERHARAP: Satgas Covid-19 Cianjur berharap vaksin yang didatangkan pemerintah bisa efektif mencegah varian virus yang baru.(Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Varian baru virus Covid-19 dengan kecepatan menular lebih tinggi baru-baru ini muncul di Inggris. Namun, bagaimana dengan vaksin? Apakah masih bisa menangani varian baru virus Corona tersebut?

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait keefektifan vaksin Sinovac yang dibeli pemerintah terhadap varian baru Covid-19.

“Jadi memang vaksin itu apakah bisa mengcover kita sama-sama menanyakan hal ini ke Kemenkes, mudah-mudahan vaksin yang ada ini bisa mengcover semua varian virus. Tapi sampai saat ini kami tidak tahu, karena uji klinisnya pun saat itu belum ada untuk varian yang baru itu,” tuturnya kepada Cianjur Update, Kamis (31/12/2020).

Selain itu, Yusman mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan bahwa varian baru Covid-19 itu sudah sampai di Indonesia atau belum.

“Belum ada laporan kalau sudah ada di Indonesia, terakhir saya dapat info di Singapura. Tapi sudah diantisipasi oleh pemerintah setempat, sehingga masih dalam kategori aman untuk negaranya. Jadi untuk Indonesia belum ada,” jelasnya.

Selain itu, ia mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat yang melarang Warga Negara Asing (WNA) untuk masuk ke Indonesia.

“Itu kebijakan bagus sebagai upaya mencegah virus baru masuk ke Indonesia, karena kalau sudah sampai di Indonesia lain lagi ceritanya,” imbuhnya.

Yusman menyinggung kedisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah dalam pencegahan terhadap penularan Covid-19, yang saat ini terkesan susah diatur.

“Kita ketahui bahwa memang masyarakat Indonesia susah untuk diatur dan mengikuti kebijakan pemerintah. Sebaiknya memang pemerintah pusat yang berinisiatif melakukan pencegahan di awal,” tandasnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan