banner 325x300
Berita

Satgas: Stigma Negatif Pasien Covid-19 di Masyarakat, Membuat Kasus Kematian Meningkat

×

Satgas: Stigma Negatif Pasien Covid-19 di Masyarakat, Membuat Kasus Kematian Meningkat

Sebarkan artikel ini

CIANJURYODAY.COM, Jakarta – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa stigma negatif terhadap pasien Covid-19 menjadi salah satu penyebab kasus kematian akibat virus corona di Indonesia tinggi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan bahwa masih banyak warga yang takut mengikuti tes karena khawatir hasil akan positif Covid-19. Namun jika dibiarkan, pasien tersebut punya kemungkinan bergejala berat hingga meninggal.

“Stigma negatif seperti, ‘Oh, Covid-19, ya?’ orang lebih baik enggak ngaku Covid-19 daripada ngaku. Testing tracing itu jadi masalah karena ada stigma negatif, padahal pemerintah itu ingin menolong cepat kalau betulan Covid, segera dirawat. Enggak usah malu,” kata Wiku, dikutip dari dialog ‘Pandemi Belum Berakhir’ di YouTube BNPB, Sabtu (5/12/2020).

Di Kota Bandung, misalnya, keterisian ruang isolasi untuk pasien Covid-19 mencapai 87,15 persen. Kondisi serupa juga terjadi pekan lalu di Yogyakarta. Kapasitas tempat tidur di rumah sakit terisi 70 persen dan untuk tempat tidur ICU, keterisiannya mencapai 61 persen.

Di DKI Jakarta sendiri, hingga Minggu (29/11/2020), keterisian tempat tidur isolasi mencapai 79 persen. Sementara untuk tempat tidur ICU, keterisian mencapai 74 persen.

Sehingga angka kematian Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dari global. Menurut data mingguan Satgas Covid-19, persentase kematian rata-rata pada pasien Covid-19 terkonfirmasi per 23 November-29 November sebesar 3,15 persen, sementara standar WHO hanya 2,3 persen.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diupdate pada Jumat (4/12/2020), akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 563.680 orang. Sebanyak 466.178 dinyatakan sembuh dan 17.479 kasus meninggal dunia.(sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan